
INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Kenaikan harga gas elpiji 3 kilogram (kg) hingga mencapai Rp 40 ribu per tabung membuat warga Pangkalan Bun mengeluhkan beban ekonomi yang semakin berat.
Lonjakan harga ini, yang semula berkisar antara Rp 35 ribu menjadi Rp 37 ribu, dan kini mencapai Rp 40 ribu per tabung, dirasakan sangat memberatkan terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Kenaikan harga gas elpiji 3 kg ini terjadi di tengah berbagai masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat, seperti inflasi dan peningkatan harga bahan pokok. Bagi banyak keluarga di Pangkalan Bun, gas elpiji 3 kg merupakan kebutuhan sehari-hari yang sulit digantikan.
Salah satu warga, Siti Nurhayati (35), yang sehari-hari berjualan makanan, mengungkapkan bahwa kenaikan harga gas ini sangat mempengaruhi usahanya.
“Kami menggunakan gas elpiji 3 kg untuk memasak, dan sekarang harganya sudah naik jadi Rp 40 ribu. Ini jelas sangat memberatkan, terutama ketika pendapatan kita tidak naik,” kata Siti dengan wajah penuh kekhawatiran, Jumat (17/5/2024).
Hal serupa juga dirasakan oleh Adi Sutrisno (45), seorang tukang ojek yang mengandalkan penghasilan harian untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Penghasilan saya sebagai tukang ojek tidak seberapa, sekarang harus membeli gas dengan harga yang mahal. Bagaimana kami bisa bertahan?” keluh Adi.
Dengan kondisi ekonomi yang masih rentan, langkah cepat dan tepat sangat diperlukan agar tidak semakin membebani masyarakat yang sudah kesulitan. Masyarakat berharap ada solusi segera dari pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga ini dan meringankan beban mereka.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit