
INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Dinamika pemilihan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Katingan periode 2025–2028 kian dinamis. Setelah Suandi Trismayadi mendaftarkan diri lebih dahulu, kini Hairul Saleh resmi masuk dalam bursa pencalonan.
Panitia Konferensi menerima pendaftaran Hairul Saleh pada Senin, 26 Mei 2025, pukul 15.30 WIB. Ia menjadi kandidat kedua yang menyerahkan berkas secara resmi.
Ketua Panitia Konferensi, Nofriyanto Terok, menyatakan bahwa seluruh persyaratan administrasi Hairul Saleh telah dinyatakan lengkap dan sah.
Sebelumnya, Suandi Trismayadi telah lebih dahulu menyerahkan berkas pada 22 Mei 2025. Ia merupakan Ketua PWI Katingan periode 2022–2025 yang kembali mencalonkan diri untuk periode kedua.
Selain kedua nama tersebut, Muhammad Isnaeni juga telah mengambil formulir pendaftaran pada tanggal yang sama dengan Suandi, namun hingga kini belum mengembalikan berkas kepada panitia.
Dengan dua calon resmi dan satu kandidat potensial, suasana menjelang konferensi pun mulai memanas. Ketiganya disebut memiliki basis dukungan masing-masing di kalangan anggota PWI.
Panitia masih membuka pendaftaran bakal calon hingga 28 Mei 2025 pukul 00.00 WIB. Waktu tersisa dua hari, membuka peluang bagi kandidat lain untuk ikut bersaing.
Konferensi PWI Katingan sendiri dijadwalkan digelar pada akhir Juni 2025. Agenda utama adalah pemilihan ketua baru untuk masa bakti 2025–2028.
Ketua panitia menegaskan bahwa seluruh proses akan dilaksanakan secara demokratis, terbuka, dan sesuai dengan peraturan dasar serta peraturan rumah tangga PWI.
“Pemilihan ini kami pastikan berjalan transparan dan adil. Setiap anggota yang memenuhi syarat memiliki hak yang sama untuk mencalonkan diri maupun memilih,” ujar Nofriyanto.
Di tengah waktu yang tersisa, komunikasi antaranggota mulai terlihat intens. Sejumlah pertemuan informal kabarnya mulai digelar untuk menggalang dukungan bagi kandidat.
Tingginya minat dan keterlibatan anggota menunjukkan bahwa organisasi ini memiliki semangat demokrasi yang kuat dalam menentukan kepemimpinan.
Berbagai harapan pun muncul agar pemimpin terpilih nantinya mampu membawa PWI Katingan lebih profesional, solid, dan berpihak pada kepentingan wartawan.
“Kami butuh pemimpin yang punya visi, membela kebebasan pers, serta memperjuangkan kesejahteraan dan kompetensi wartawan,” kata Bitro, salah satu anggota PWI.
Situasi ini mencerminkan kedewasaan berorganisasi di kalangan jurnalis daerah, sekaligus menjadi momen penting untuk memperkuat posisi PWI di tengah tantangan media lokal.
Penulis: Maulana Kawit