website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Gubernur Kalteng Imbau Warga Barito Utara Aktif dalam PSU Pilkada

MUARA TEWEH — Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, mengimbau masyarakat Kabupaten Barito Utara untuk berpartisipasi aktif dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2024 yang dijadwalkan pada Sabtu, 22 Maret 2025. Imbauan ini tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Nomor 100/85/11.1/PEM-OTDA, yang diterbitkan pada 21 Maret 2025.

Dalam surat tersebut, Gubernur menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat demi memastikan pelaksanaan PSU berjalan aman, damai, dan demokratis. Pelaksanaan PSU ini merupakan tindak lanjut dari Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dibacakan pada 24 Februari 2025.

MK memerintahkan PSU di dua tempat pemungutan suara (TPS), yakni TPS 01 Kelurahan Melayu dan TPS 04 Desa Malawaken, untuk menjaga integritas serta legitimasi hasil Pilkada Barito Utara.

Gubernur mengajak seluruh warga yang memiliki hak pilih di dua TPS tersebut untuk menggunakan hak suaranya secara bebas, tanpa tekanan dan intimidasi dari pihak mana pun.

“Saya mengimbau masyarakat untuk menolak praktik politik uang dan menjaga integritas demokrasi kita,” ujar Agustiar dalam keterangan tertulis.

Ia juga meminta masyarakat bekerja sama dengan penyelenggara pemilu serta aparat keamanan agar PSU berlangsung tertib dan kondusif. Partisipasi publik dinilai penting untuk mendukung proses demokrasi yang sehat.

Gubernur kembali mengingatkan agar masyarakat menjunjung tinggi nilai-nilai falsafah Huma Betang, yang menekankan kebersamaan, toleransi, dan musyawarah dalam kehidupan bermasyarakat.

“Siapa pun yang terpilih nanti adalah kemenangan seluruh masyarakat Barito Utara. Mari kita jaga semangat persatuan dan menjadikan PSU ini sebagai contoh demokrasi yang berkualitas,” imbuhnya.

Sementara itu, sehari menjelang PSU, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI melakukan monitoring dan supervisi langsung di dua TPS yang akan menyelenggarakan pemungutan suara ulang. Kegiatan ini dilakukan pada Jumat, 21 Maret 2025.

Divisi Hukum dan Pengawasan KPU RI, Iffa Rosita, mengatakan bahwa supervisi ini bertujuan memastikan kesiapan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) serta memahami sejauh mana penguasaan petugas terhadap prosedur pemungutan suara.

“Kami melakukan studi kasus bersama petugas KPPS. Dari simulasi yang dilakukan, terlihat bahwa mereka cukup memahami alur pemilih dan syarat-syaratnya,” kata Iffa saat ditemui di TPS 01 Melayu.

Salah satu perhatian utama dalam PSU ini adalah ketersediaan jaringan internet, khususnya di Desa Malawaken. Berdasarkan informasi dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), rencananya koneksi internet akan difasilitasi melalui layanan Starlink.

“Diskominfo menyampaikan bahwa Starlink akan digunakan untuk memastikan kelancaran proses pemungutan dan penghitungan suara,” tutur Iffa, didampingi jajaran KPU provinsi dan kabupaten.

Namun demikian, dalam kunjungan itu ditemukan masih ada surat pemberitahuan (formulir C) yang belum dibagikan kepada pemilih. Di TPS 01 Melayu, sekitar 80 surat belum tersampaikan, sementara di TPS 04 Malawaken, 42 surat belum diterima pemilih.

Iffa menegaskan bahwa KPPS akan menuntaskan pembagian surat pemberitahuan hingga malam hari. Surat tersebut juga akan ditembuskan ke KPU Kabupaten sebagai bentuk laporan.

Ia menjelaskan bahwa meskipun surat C penting sebagai pengingat, pemilih tetap diperbolehkan mencoblos selama membawa KTP elektronik. “Kehadiran surat C tidak menjadi syarat utama,” ucapnya.

Iffa juga menegaskan bahwa pembagian surat pemberitahuan harus dilakukan secara langsung kepada pemilih. Dalam beberapa kasus, petugas mendapati pemilih tidak berada di tempat.

“Jika pemilih belum ditemui, kami harap mereka bisa datang malam ini untuk mengambil surat pemberitahuan. Prinsip kehati-hatian tetap kami kedepankan,” jelasnya.

Lebih lanjut, KPU juga memantau sejauh mana sosialisasi PSU telah dilakukan kepada masyarakat sekitar. Hal ini dinilai krusial untuk menjaga tingkat partisipasi pemilih.

“Kami ingin memastikan semua pemilih mengetahui adanya PSU dan tetap datang ke TPS. Harapannya, partisipasi tetap tinggi agar hasilnya benar-benar mencerminkan aspirasi masyarakat,” ujar Iffa.

Penulis : Saleh

Editor   : Maulana Kawit

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan