INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran, membuka kegiatan TI Fest 2.1 sekaligus memberikan kuliah umum dalam rangka Dies Natalis ke-21 Program Studi Teknik Informatika Universitas Palangka Raya (UPR) di Aula Jaya Tingang Kantor Gubernur Kalteng.
Acara ini dihadiri berbagai perwakilan sekolah dan universitas di Kota Palangka Raya, berlangsung dengan penuh antusiasme. Dalam kesempatan itu, Gubernur menegaskan pentingnya sinergi pembangunan dari desa menuju kota agar kesejahteraan masyarakat merata, Rabu 29 Oktober 2025.
Gubernur menjelaskan bahwa sesuai ketentuan, pembangunan pendidikan tingkat SLTA menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi, sementara jenjang di bawahnya menjadi kewenangan bupati dan wali kota.
“Koordinasi antara jenjang pemerintahan harus sejalan. Kita tidak bisa bergerak sendiri-sendiri,” ujarnya.
Ia menilai, pembangunan yang diawali dari desa akan memperkuat fondasi ekonomi masyarakat. Ketika desa maju, kota pun akan berkembang dengan sendirinya. Karena itu, komunikasi dan sinergi antara kepala dinas, camat, hingga kepala desa harus berjalan dengan baik.
Menurut Agustiar, keberhasilan pembangunan bukan hanya bergantung pada kebijakan, melainkan juga kesadaran bersama untuk bekerja dengan hati.
“Kalau bukan kita yang mau berubah, siapa lagi?. Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kalau kaum itu sendiri tidak mau berubah,” katanya.
Ia mengingatkan agar seluruh ASN dan kepala dinas memahami arah pembangunan yang berkeadilan. Seluruh program harus berpihak kepada masyarakat kecil, dengan memastikan setiap kebijakan tepat sasaran.
Gubernur juga menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh hanya berorientasi pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pembangunan sumber daya manusia.
“Kita butuh generasi yang cerdas, berkarakter, dan punya semangat membangun daerahnya,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Agustiar mengajak seluruh pihak memperkuat kolaborasi lintas sektor desa dan kota, kemajuan Kalimantan Tengah akan semakin nyata.
“kita yakin itu bisa, kalau bukan kita siapa lagi, iya gak. Maka dari itu semboyan kita isen mulang yang artinya pantang mundur,” tutupnya.
Penulis Redha
Editor Andrian