
Oleh :
Nama : Ana Aprillia
NIM : 202010360311034
Universitas Muhammadiyah Malang, Semester 2
Tutupnya supermarket besar Giant membuat masyarakat Indonesia terkejut. Bagaimana tidak? Supermarket ini sudah tersebar di 80 lokasi strategis Indonesia. Giant sendiri sudah masuk ke dalam pusat perbelanjaan terpercaya bagi masyarakat Indonesia. Penutupan seluruh gerai Giant pun menimbulkan banyak pertanyaan, apa yang terjadi hingga supermarket besar Giant menjadi gulung tikar.
PT Hero Supermarket Tbk selaku perusahaan yang menaungi Giant hingga kini masih melakukan negosisasi kepada pihak ketiga untuk pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant. Nantinya, sebagian gerai akan diganti menjadi IKEA, Guardian dan Hero Supermarket.
Giant sendiri pertama kali dibangun di Indonesia pada tahun 2002 tepatnya di Villa Melati, Tanggerang. Giant mengusung konsep berbelanja dengan harga yang hemat. Pada tahun 2013 Giant mulai melakukan strategi bisnis baru dengan mendirikan Giant Ekstra dan Giant Ekspres. Tercatat hingga sekarang, Giant sudah memiliki karyawan mencapai 14.000 yang tersebar di 100 gerai Giant.
Kondisi keuangan Giant mulai menurun pada tahun 2019 dengan kerugian mencapat Rp 33,18 miliar. Setelah itu, hal ini terus bertambah parah pada masa awal pandemi Covid19 yang melanda Indonesia pertengahan Februari 2020. Tahun 2020 pendapatan Giant hanya mencapai Rp 8,89 Triliun dan menanggung kerugian sebanyak 1,2 triliun.
Akan tetapi, beban usaha Giant pada 2020 mengalami kenaikan dimana pada tahun 2019 Rp 3,48 sedangkan dimasa 2020 naik menjadi Rp 3,55. Hal ini tidak seimbang dengan turunannya seluruh total asset Giant yang mencapai Rp 4,83 triliun. Bukan hanya Giant, gerai lain seperti Matahari Departement Store dan Ramayana sebenaarnya juga mengalami kerugian akan tetapi tidak sebesar yang dirasakan oleh Giant.
Seluruh kerugian yang dirasakan oleh Giant tak lain dan tak bukan adalah imbas dari Pandemi Covid19 dimana dalam skala besar pandemi membuat pergerakan masyarakat dibatasi sehingga membuat daya beli masyarakat melemah dan traffic pengunjung menjadi menurun. Kebijakan seperti PSBB ketat pada beberapa bulan lalu cukup memberikan dampat kerugian ekonomi untuk Giant, bukan hanya Giant akan tetapi perusahaan besar lainnya baik di badan badan usaha Swasta maupun milik negara.
Selain karena minat pembeli, alasan utama ditutupnya gerai Giant adalah pihak perusahaan PT Hero Supermarket Tbk ingin memfokuskan diri pada brand lain seperti IKEA, Guardian dan Hero Supermarket, yang dinilai memiliki potensi lebih besar untuk tumbuh dibandingankan dengan giant.
Kepastian dari ditutupnya gerai Giant adalah per bulan Juli tahun ini. Dimana penutupan akan dilakukan secara bertahap mulai 21-31 Juli mendatang.
Berikut jadwal penutupan Giant secara serentak pada 21 Juli 2021.
23 Juli 2021
25 Juli 2021
27 Juli 2021
29 Juli 2021
31 Juli 2021
Meskipun mengalami kerugian yang cukup besar, Giant tetap memberikan kompensasi kepada karyawannya. Hal itu sebagai ungkapan terima kasih pihak Giant atas dukungan karyawan selama ini. Hal ini diungkapkan sendiri oleh Head of Corporate and Consumer Affairs Hero Supermarket, Diky Risbianto.
Masyarakat banyak memberikan spekulasi bahwasannya ditutupnya Giant merupakan imbas dari berdirinya bisnis online seperti Shoope, Lazada dan Tokopedia. Padahal setelah diteliti lebih jauh tumbangnya Giant bukan disebabkan oleh bisnisi online. Hal ini mengacu pada survei asosiasi bisnis yang menyatakan, bahwasannya seluruh transaksi online yang terjadi pada saat ini masih dibawah 10%.
Pihak manajemen Giant sendiri akan melakukan efektivitas bisnis untuk kedepannya dijadikan strategi perusahaan dalam melakukan pengelolaan bisnis.
Seperti yang telah disebutkan diatas, PSBB memberikan dampak yang cukup besar bagi pihak Giant dikarenakan masyarakat dibatasi dalam bergerak. Pembatasan inipun membuat masyarakat lebih sering berbelanja ke minimarket terdekat seperti Indomart dan Alfamart. Masyarkat merasa nyaman dan aman dengan berbelanja tanpa kerumunan dan relatif dekat.
Sebagai langkah agar tidak membuang barang yang tersisa dengan cuma-Cuma. Giant memberikan diskon besar besaran guna menarik pembeli untuk menghabiskan stok yang dimiliki. Dengan ditutupnya Giant memberikan duka tersendiri bagi karyawannya. 3.000 karyawan dipastikan menjadi pengangguran dibulan depan yang membuat PR negara bertambah. Nasib dari karyawan pun dipertanyakan. Pihak dari Giant belum dapat memberikan kepastian untuk status Karyawan dilihat dari belum adanya pemberitahuan dari pihak Giant.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah memberikan tanggapan atas apa yang terjadi kepada 3.000 karyawan Giant. Beliau mengatakan, pihaknya terus memediasi seluruh pekerja dan IPM Jamsos untuk memberikan sedikit bantuan terhadpa korban PHK. Selain itu, Menkar Ida Fauziah juga meminta agar management Giant mengedepankan dialog bipartite dengan pekerja terkait agar tejadinya musyawarah yang baik dengan para keryawannya.
Tak hanya itu, Ida Fauziah juga berharap para karyawan memiliki opsi agar karyawan yang ter-PHK memiliki kesempatan untuk bekerja dengan perusahaan perusahaan yang masih dalam naungan PT Hero Supermarket Tbk,.