website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Gerobak Getuk Pak Joko Bikin Joget di Sudut Kota Manis Pangkalan Bun

Gerimis sore, Gerobak getuk pak Joko saat melintas

INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Suasana ceria dan penuh semangat mewarnai sudut Kota Manis Pangkalan Bun yang diselimuti gerimis sore ini, saat Gerobak Getuk Pak Joko tiba membawa getuk legendarisnya. Aroma manis dan gurih segera menyebar dari gerobak sederhana yang dipenuhi beragam jenis getuk, mulai dari yang klasik hingga inovatif dengan berbagai varian rasa.

Pak Joko, sang penjual, selalu membawa keceriaan dengan senyumnya yang ramah dan sapaan hangat. Tidak hanya getuknya yang menggoda selera, tapi juga gerobaknya yang dihias warna-warni, lengkap dengan musik tradisional yang membuat siapa saja ingin ikut bergoyang.

“Saya sudah jualan getuk di sini lebih dari 5 tahun, dan selalu senang melihat orang-orang menikmati getuk saya sambil berjoget,” ujar Pak Joko sambil tertawa, Rabu (29/5/2024). “Kebahagiaan mereka adalah kebahagiaan saya juga.”

Pak Joko, seorang pria berusia 40-an, telah berjualan getuk lindri ini. Dia memulai hari dengan menyiapkan bahan-bahan getuk di rumah kecilnya di kawasan Sidorejo Pangkalan Bun.

Pukul tujuh pagi, gerobaknya sudah siap dan Pak Joko memulai rute kelilingnya, menyusuri jalanan dari kampung ke kampung, pasar ke pasar. Musik yang diputar dari pengeras suara di gerobaknya bukan sekadar pemanis. Musik tersebut adalah cara Pak Joko menarik perhatian dan menghadirkan keceriaan di tengah kesibukan warga kota.

“Musik ini bikin orang senang, apalagi anak-anak. Jadi, meskipun laku atau tidak laku, saya senang bisa membuat orang tersenyum,” kata Pak Joko ketika dibincangi media ini, di sebuah jalan. Senyum lebar selalu menghiasi wajahnya, menandakan semangat dan kegembiraan yang dia bawa dalam kesehariannya.

Namun, di balik semua itu, terdapat kisah perjuangan yang tidak banyak orang tahu. Pak Joko bercerita bahwa awalnya, berjualan getuk bukanlah pilihannya. “Dulu saya kerja di pabrik, tapi karena ada pemutusan hubungan kerja, saya harus mencari cara lain untuk menghidupi keluarga,” ungkapnya.

Kisah perjuangan Pak Joko tidak berhenti di situ. “Awal-awal jualan, tidak selalu ramai. Kadang seharian bisa cuma laku beberapa bungkus saja. Tapi saya tidak putus asa,” tambahnya. Melalui berbagai inovasi, seperti menambah variasi rasa dan bentuk getuk, serta memutar musik untuk menarik perhatian.

Selain itu, Pak Joko juga dikenal ramah dan akrab dengan para pelanggannya. “Setiap hari saya selalu mencoba berinteraksi dengan pembeli, mendengarkan cerita mereka, dan memberikan pelayanan terbaik. Itu membuat mereka merasa dihargai dan senang membeli getuk saya,” ujarnya.

Dalam kehidupannya yang sederhana, Pak Joko memberikan pelajaran berharga tentang ketekunan, inovasi, dan kebahagiaan yang datang dari hal-hal kecil. Musik yang mengalun dari gerobaknya setiap hari bukan hanya alat untuk menarik pembeli, tetapi juga simbol semangat hidup yang selalu riang, meskipun tantangan datang silih berganti. Pak Joko, dengan gerobak getuk lindrinya, mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dan bahagia dalam menjalani hidup, apapun situasinya.

Penulis : Yusro

Editor : Maulana Kawit

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan