
INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) menyerukan agar pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum lebih serius dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di daerah ini. Pasalnya, narkoba diduga telah menyentuh kalangan muda dan dikhawatirkan akan merusak generasi muda.
Anggota DPRD Kotim, Padamean Gultom menilai, kondisi penyalahgunaan narkotika dan zat berbahaya, termasuk kebiasaan menghirup lem di kalangan anak muda, sudah sangat mengkhawatirkan untuk generasi muda.
“Ini masalah besar, dan sangat ngeri. Saya miris melihat langsung di lapangan, banyak anak-anak yang sudah terpapar, bahkan ada yang ngelem. Ini awal dari kehancuran masa depan mereka,” ujar Gultom dengan nada prihatin, Kamis 9 Oktober 2025.
Menurutnya, dengan kuasa dan perangkat pemerintah yang sudah lengkap, mestinya penanganan kasus narkoba bisa dilakukan dengan lebih tegas dan terukur.
Ia menyebut, aparat penegak hukum seperti kepolisian dan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) sudah memiliki dasar hukum dan kewenangan kuat untuk menindak, tinggal kemauan dan keseriusannya yang harus ditingkatkan.
“Kalau pemerintah mau, sangat mudah. Kuasa itu sudah ada. Tinggal dilakukan dengan sungguh-sungguh, jangan setengah hati. Karena ini bukan persoalan kecil, tapi sudah menyentuh masa depan generasi kita,” katanya
Politisi Nasdem ini mengungkapkan, saat berkunjung ke lapangan, ia menyaksikan langsung bagaimana anak-anak muda di beberapa titik di Sampit sudah kecanduan zat berbahaya, terutama lem dan minuman oplosan. Fenomena ini, menurutnya, menjadi alarm keras bagi pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat.
“Saya lihat sendiri, mereka bilang, “Jangan ganggu kami, Om”. Ini bikin hati miris. Mereka mabuk, ngelem, dan kehilangan arah. Kalau ini dibiarkan, bagaimana nasib Kotim ke depan?,” lanjutnya.
Ia juga menyoroti minimnya fasilitas rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba di Kotim. Banyak warga, kata dia, kesulitan mencari tempat rehabilitasi yang terjangkau dan mudah diakses.
“Di sini belum ada tempat rehab yang memadai. Kalau mau, harus ke Palangka Raya. Ini perlu perhatian pemerintah, supaya ada pusat rehabilitasi di daerah sendiri,” tegasnya.
Dia menegaskan, semua pihak, baik pemerintah, DPRD, aparat, maupun masyarakat harus bersatu dalam langkah nyata untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba. Ia bahkan mengaku, dalam keluarganya sendiri ada yang pernah terpapar, sehingga tahu betul betapa sulitnya proses pemulihan.
“Saya tahu rasanya, karena ada warga saya juga pernah terpapar. Tidak mudah untuk pulih. Karena itu, saya ingin semua pihak benar-benar serius mencari jalan keluar,” imbuhnya.
Dari kasus ini, ia berharap program pencegahan dan pembinaan terhadap generasi muda diperkuat kembali melalui sekolah, kegiatan keagamaan, dan komunitas lokal.
“Kita harus turun tangan semua. Jangan tunggu parah baru bertindak. Ini tanggung jawab bersama untuk menyelamatkan masa depan anak-anak kita,” tandasnya.
Penulis: Oktavianto
Editor: Andrian