website murah
website murah
website murah
website murah

Gaji Pegawai PDAM Katingan Belum Dibayar, Manajemen Ungkap Penyebab

Ilustrasi (Internet).

INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Hingga pekan kedua Agustus 2025, gaji pegawai PDAM Katingan untuk bulan Juli belum juga dibayarkan. Manajemen menyebut kendala teknis dan penurunan pendapatan sebagai penyebab, sementara keluhan pegawai semakin menguat.

Bagi para pekerja, keterlambatan itu bukan sekadar persoalan administrasi. Mereka harus menghadapi ketidakpastian finansial yang berdampak pada pemenuhan kebutuhan rumah tangga.

Direktur PDAM Katingan, Lery Bungas, tidak membantah kabar tersebut. Ia mengakui gaji pegawai bulan Juli belum dibayarkan, termasuk gajinya sendiri. Menurutnya, keterlambatan ini murni disebabkan oleh kendala teknis dan finansial, tanpa unsur kesengajaan.

“Sejak beberapa waktu terakhir, pompa-pompa distribusi air di sejumlah unit sering bermasalah. Peralatan yang kami gunakan sebagian besar sudah berumur dan layak diganti. Ketika distribusi air terganggu, otomatis pendapatan PDAM ikut menurun,” kata Lery, Selasa 12 Agustus 2025.

Saat ini, PDAM Katingan melayani lebih dari 5.000 sambungan pelanggan yang tersebar di Kasongan, Mendawai, Petak Bahandang, Kereng Pangi, Tumbang Samba, dan Pendahara. Kereng Pangi dan Tumbang Samba masing-masing memiliki sekitar 1.000 pelanggan, sedangkan Pendahara sekitar 300 lebih.

Kerusakan pompa di wilayah-wilayah ini, kata Lery, langsung berdampak pada pendapatan bulanan.

Ia mencontohkan, pada Juli 2025, unit Pendahara tidak memberikan setoran sama sekali akibat kerusakan pompa.

Di Tumbang Samba, setoran hanya Rp10 juta. Sementara di Petak Bahandang dan Mendawai, kontribusi pendapatan juga tergolong rendah.

“Pendapatan minim membuat kami kesulitan menutupi biaya operasional, termasuk listrik, perawatan, dan tagihan rutin lainnya,” ujarnya.

Lery menambahkan, biaya perbaikan pompa memakan anggaran cukup besar, sementara kemampuan PDAM untuk membeli pompa baru sangat terbatas. Menurutnya, pembaruan infrastruktur, khususnya penggantian pompa di unit-unit yang sering bermasalah, menjadi solusi jangka panjang yang perlu segera dilakukan.

“Kalau distribusi air lancar, pendapatan akan stabil. Itu akan membuat pembayaran gaji dan kewajiban lain kembali normal,” kata Lery.

Ia berharap ada dukungan dari pemerintah daerah dan pihak terkait untuk memperkuat layanan PDAM.

“Saat ini yang mungkin perlu dibenahi adalah fokus mencari jalan keluar atau solusi. Kami tetap berkomitmen memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan dan hak-hak pegawai menjadi prioritas,” ujarnya.

Sebelumnya, persoalan ini juga mendapat sorotan dari anggota DPRD Katingan. Mereka mendesak manajemen PDAM mengambil langkah cepat untuk memenuhi hak para karyawan dan memastikan pelayanan kepada pelanggan tidak terganggu.

Penulis  : Maulana Kawit

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan