website murah
website murah
website murah
website murah

Dukungan Modal Jadi Kunci Bertahannya UMKM Kalteng

Anggota DPRD Kalteng, Faridawaty Darland Atjeh. (Ist)

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Tengah (Kalteng) menghadapi tekanan berat akibat kondisi ekonomi yang belum stabil. Kesulitan memperoleh permodalan menjadi salah satu hambatan utama yang mengancam keberlangsungan usaha mereka.

Anggota DPRD Kalteng, Faridawaty Darland Atjeh, menyoroti masalah ini sebagai isu yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah dan lembaga keuangan.

“Banyak pelaku usaha semakin membutuhkan dukungan permodalan sebagai upaya menjaga keberlangsungan usaha,” ungkap Faridawaty, Jumat 21 November 2025.

Ia menekankan bahwa selain bantuan finansial, UMKM juga memerlukan pendampingan dan pembinaan berkelanjutan. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas produk, pengelolaan usaha, dan daya saing di pasar yang kian kompetitif.

“Persoalan utama yang dikeluhkan UMKM adalah sulitnya akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau. Prosedur yang rumit dan kaku seringkali menjadi penghambat pengembangan usaha,” kata Faridawaty, menyoroti ketidakfleksibelan sistem pembiayaan saat ini.

Sebagai Ketua DPW Partai NasDem Kalteng, Faridawaty menilai skema pembiayaan yang tepat sasaran dapat menjadi penyelamat bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Dukungan modal yang efektif diyakini mampu menjaga usaha tetap bertahan, bahkan berkembang di tengah tekanan ekonomi.

Ia mendorong pemerintah daerah bekerja sama dengan lembaga keuangan untuk merancang program pembiayaan yang lebih ramah bagi UMKM. Persyaratan yang memberatkan sebaiknya dikurangi agar pelaku usaha dapat lebih mudah mengakses dana tanpa beban tambahan.

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi masyarakat. Memberikan ruang dan dukungan nyata bagi mereka bukan sekadar investasi ekonomi, tapi juga upaya menjaga keberlanjutan mata pencaharian warga,” jelasnya.

Faridawaty menambahkan, pemerintah perlu memperhatikan berbagai bentuk dukungan non-finansial, seperti pelatihan manajemen usaha, pendampingan digitalisasi, dan akses pasar. Hal ini diyakini mampu meningkatkan daya saing UMKM secara berkelanjutan.

Menurut pengamat ekonomi lokal, kesulitan permodalan dan minimnya pendampingan menjadi faktor yang membuat banyak UMKM gagal bertahan. Dukungan komprehensif dari pemerintah dan lembaga keuangan dinilai sebagai solusi paling realistis untuk mengatasi masalah tersebut.

Dengan adanya perhatian serius terhadap UMKM, diharapkan sektor usaha kecil dan menengah tetap menjadi penopang ekonomi masyarakat di Kalteng, sekaligus membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi lokal di masa depan.

Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan