
INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur menyoroti investasi sebesar Rp 160 Triliun di kawasan Kecamatan Pulau Hanaut untuk pembangunan pabrik pengolahan (Smelter) bauksit.
Dalam hal tersebut Zainnudin, anggota Komisi II DPRD Kotim mendukung rencana tersebut dan diharap dapat merubah wajah dari daerah yang disebutkannya sebagai tempat terisolasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Dirinya menekankan dalam rencana tersebut jika benar-benar terwujud untuk mengedepankan tenaga kerja setempat.
“Kita bersyukur jika investasi ini benar-benar terwujud. Namun jangan sampai tenaga kerja didominasi orang luar, masyarakat lokal harus menjadi prioritas,” kata Zainnudin, Jumat 12 September 2025.
Zainuddin juga mengingatkan agar para investor benar-benar memperhatikan aspek lingkungan. Ia menekankan pentingnya penanganan limbah agar pembangunan industri tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
“Kalaupun nantinya pabrik ini bisa dibangun, limbahnya harus diperhatikan secara serius. Saya yakin dengan teknisi berpengalaman, hal ini dapat dikaji dengan baik,” ujarnya.
Ia menambahkan, kehadiran investasi raksasa tersebut diharapkan bisa membangkitkan potensi Pulau Hanaut yang selama ini tertinggal. Selain perkebunan kelapa, wilayah itu juga memiliki potensi wisata pantai dan pertanian yang bisa berkembang pesat.
“Tujuan investasi harus jelas, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan menyingkirkan mereka,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Kotim Halikinnor menyampaikan bahwa perusahaan telah melaporkan rencana pembangunan smelter bauksit di Pulau Hanaut.
“Pabrik pengolahan bauksit ini akan dibangun di lahan sekitar 16 ribu hektare, membentang dari Cemeti hingga Desa Babaung,”ujarnya.
Ia berharap, kehadiran pabrik tersebut dapat menjadikan Kotim sebagai pusat industri pengolahan hasil bumi di Kalimantan, sekaligus mendorong percepatan pembangunan di daerah tertinggal.
“Karena Pulau Hanaut ini merupakan salah satu daerah tertinggal, saya sudah minta perusahaan menyalurkan CSR untuk membangun wilayah itu,” pungkasnya.
Penulis: Oktavianto
Editor: Andrian