website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

DLH Rencana Gunakan Alat Pertanian Kelola TPA

INTIMNEWS.COM,SAMPIT – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotawaringin Timur berencana untuk meminjam alat pertanian berupa dua buah ekskavator untuk mengelola tempat pembuangan akhir (TPA) yang berada di jalan Jendral Sudirman km 15 Sampit.

“Saya selalu koordinasi dengan Bupati Kotim terkait penanganan sampah di Kotim. Kata beliau, kedepan infrastruktur jalan boleh saja tidak dibangun namun untuk pengelolaan sampah harus tetap menjadi prioritas meski di tengah efisiensi anggaran,” ujar Plt Kepala DLH Kotim Marjuki, Kamis 3 April 2025.

Dijelaskan, peminjaman alat pertanian itu juga telah mendapatkan dukungan dari Bupati Kotim. Di mana DLH akan bersurat secara resmi untuk pinjam pakai alat pertanian guna penanganan sampah yang menumpuk di TPA.

“Kita harapkan sebelum Idulfitri ini sudah bisa dijalankan untuk pinjam pakai alat pertanian, karena penumpukan sampah ini terjadi signifikan saat bulan Ramadan dan perlu penanganan segera menggunakan ekskavator. Yang mana di bulan Ramadan ini sampah rumah tangga di kota Sampit terhitung mencapai 8 hingga 100 ton per hari,” lanjutnya.

Bahkan menurutnya petugas pengangkut sampah pun tidak ada hari libur dan harus bekerja ekstra meski di bulan Ramadan termasuk nantinya pada saat cuti bersama semua tetap bekerja.

Sehingga dirinya pun berharap pemerintah daerah memberikan perhatian lebih kepada para petugas pengangkut sampah saat ini karena mereka melakukan pekerjaan tanpa libur di saat semua pegawai sudah libur.

Menurutnya, Pemerintah Daerah Kabupaten kotimbal komitmen untuk bersungguh-sungguh memperhatikan sektor pengelolaan sampah yang mana dalam pengelolaan sampah memang harus semua pihak berkomitmen baik itu pemerintah masyarakat dan dunia usaha.

“Karena kebersihan lingkungan ini memerlukan kepedulian bersama sehingga tidak hanya tanggung jawab dari DLH. Memang kita akui saat ini pengelolaan sampah melalui DLH belum berjalan maksimal, yang mana minimal di setiap desa atau kelurahan harus ada TPS 3R agar lebih dekat dengan masyarakat,” ungkapnya.

Sehingga lanjutnya, tidak ada lagi masyarakat yang langsung melempar saja sampah rumah tangga namun ada tempat pemilahannya sehingga jenis-jenis sampah nantinya akan terpisah sesuai jenisnya.

“Sehingga dalam pengelolaan sampah kita tidak hanya berpikir untuk dibuang kemudian diangkut namun bisa kita olah lagi nantinya ketika sampah sudah dipilah. Hal ini tentunya harus mendapatkan dukungan dari masyarakat dan dunia usaha, agae penanganan dan pengelolaan sampah sukses menuju Sampit yang bersih dan sehat,” tegas Marjuki.

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan