website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Dinkes Kobar Gencarkan Deteksi Dini Kanker Serviks, Ajak Perempuan Tak Takut Periksa Diri

Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan metode HPV DNA, yang berlangsung di Hotel Brits Pangkalan Bun. (Yus)

INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Kanker leher rahim (serviks) masih menjadi salah satu penyebab utama kematian pada perempuan di Indonesia. Padahal, penyakit ini bisa dicegah dan dideteksi secara dini.

Sebagai wujud komitmen dalam mendukung upaya eliminasi kanker serviks, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menggelar Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan metode HPV DNA, yang berlangsung di Hotel Brits Pangkalan Bun, Rabu (25/6), Kemarin.

Kegiatan ini menghadirkan para peserta dari organisasi wanita se-Kobar, tenaga kesehatan dari 18 Puskesmas, serta perwakilan lintas sektor di wilayah Kobar. Hadir pula narasumber dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, tim TOT Tatalaksana HPV DNA, dan dokter spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG) yang memberikan materi terkait pencegahan dan penanganan kanker serviks.

Sekretaris Daerah Kobar, Rody Iskandar, membuka kegiatan ini secara resmi. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa tantangan di bidang kesehatan kini semakin kompleks, baik dari penyakit menular seperti TBC, HIV, dan DBD, maupun penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan kanker. Menurutnya, dibutuhkan sinergi lintas sektor dan pendekatan menyeluruh untuk menjawab tantangan ini.

“Kanker leher rahim merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dan dideteksi sejak dini. Pemeriksaan HPV DNA menjadi metode yang sangat akurat dan sensitif untuk mendeteksi infeksi Human Papillomavirus sebelum muncul gejala. Saya mengajak perempuan usia 30–69 tahun untuk rutin melakukan pemeriksaan demi kesehatan jangka panjang,” ujar Rody.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kobar, Achmad Rois, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan On the Job Training (OJT) deteksi dini kanker serviks yang telah dilaksanakan di 18 Puskesmas pada Desember 2024 lalu.

Pemeriksaan HPV DNA ini dilakukan melalui kerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Daerah sebagai laboratorium rujukan di wilayah Kobar.

Rois juga menyoroti bahwa secara global, kanker telah menjadi penyebab utama kematian, dengan 18,1 juta kasus baru dan 9,6 juta kematian setiap tahun. WHO telah menetapkan strategi eliminasi kanker serviks melalui pendekatan 90-70-90.

Pemerintah Indonesia pun telah merespons melalui Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Leher Rahim 2023–2030. Dinkes Kobar berharap, kegiatan sosialisasi ini mampu meningkatkan kesadaran dan memperkuat peran OPD, organisasi wanita, dan tenaga kesehatan dalam mendorong deteksi dini di tengah masyarakat.

Penulis: Yusro

Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan