
INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus mendorong pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi masyarakat. Namun, Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Suyuti Syamsul, mengakui masih ada sebagian warga yang enggan mengikuti pemeriksaan karena takut mengetahui kondisi kesehatannya.
“Untuk cek kesehatan gratis ini, ada sejumlah masyarakat yang takut diperiksa karena takut ketahuan penyakitnya. Jadi sekarang kami fokus mengejar kelompok-kelompok yang terorganisir seperti anak sekolah, pegawai pemerintah, dan komunitas masyarakat,” ujar Suyuti saat diwawancarai usai pertemuan bersama anggota Komisi IX DPR RI di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalteng beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, langkah tersebut diambil agar target pemeriksaan kesehatan bisa tercapai dengan lebih efektif. Pemprov Kalteng menargetkan pelaksanaan CKG dapat menjangkau 36 persen masyarakat di seluruh wilayah.
“Target kita memang 36 persen. Secara provinsi sudah mendekati angka itu. Bahkan ada kabupaten dan kota yang sudah melampaui, tapi juga masih ada yang di bawah,” jelasnya.
Meski begitu, Suyuti mengungkapkan bahwa angka capaian tersebut belum sepenuhnya menggambarkan kondisi di lapangan. Menurutnya, hasil pemeriksaan di lapangan sebenarnya lebih tinggi, namun belum seluruhnya bisa diinput ke dalam sistem.
“Angka di lapangan sebenarnya lebih besar, tapi belum bisa kami masukkan ke sistem karena berbagai kendala,” katanya.
Ia menyebut, salah satu kendala utama adalah gangguan pada sistem aplikasi yang digunakan untuk memasukkan data hasil pemeriksaan. “Aplikasi sering crash. Dari 207 puskesmas yang ada di Kalteng, mungkin belum setengahnya yang bisa mengakses sistem dengan baik,” ungkapnya.
Kondisi tersebut membuat petugas kesehatan harus bekerja dua kali untuk memastikan data tetap tercatat. “Jadi sekarang kita lakukan secara manual dulu, baru nanti setelah sistemnya normal, data dimasukkan ke aplikasi,” tambah Suyuti.
Kendati demikian, ia memastikan pihaknya terus berupaya memperbaiki sistem dan mendorong semua puskesmas agar bisa terhubung dengan aplikasi pusat. Dengan begitu, data kesehatan masyarakat bisa terpantau secara real-time dan akurat.
“Kami terus berkoordinasi agar sistem bisa berjalan lancar. Kalau datanya sudah masuk semua, kita akan punya gambaran yang lebih jelas tentang kondisi kesehatan masyarakat Kalteng,” pungkasnya.
Editor: Andrian