website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Dikira Biawak, Ternyata Buaya! Nenek di Kumai Nyaris Tewas Saat Berwudhu

Ilustrasi. (Ist)

INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Suasana subuh yang biasanya tenang di Desa Kubu, Kecamatan Kumai, mendadak berubah menjadi kepanikan setelah seorang nenek bernama Mariam (65) diserang seekor buaya muara. Kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (21/5) sekitar pukul 04.00 WIB, saat Mariam hendak mengambil air wudhu di tepi Sungai Benipah, RT 10 Sei Benipah, tempat ia bermukim.

Kepala Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah SKW II Pangkalan Bun, Dendi Setiadi, membenarkan peristiwa ini. Ia menyebut laporan pertama kali diterima oleh tim patroli Taman Wisata Alam (TWA) Tanjung Keluang pada Minggu (25/5). Setelah itu, tim langsung melakukan peninjauan lapangan keesokan harinya untuk memastikan keberadaan predator tersebut.

Menurut penuturan Dendi, insiden bermula saat Mariam melihat sosok yang ia sangka sebagai biawak besar muncul di permukaan air. Dengan refleks, ia mencoba mengusirnya menggunakan tangan. Namun, reaksi tersebut justru memicu serangan mendadak dari buaya berukuran sekitar tiga meter yang ternyata sedang mengintai di balik air keruh sungai.

“Korban mengalami luka serius. Terdapat bekas gigitan dan tulang lengan kanan yang patah akibat cengkraman buaya. Saat ini, beliau telah ditangani di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dan masih dalam pengawasan medis,” terang Dendi saat ditemui media.

Yang mengejutkan, warga sekitar mengaku belum pernah melihat buaya di sekitar aliran Sungai Benipah selama lebih dari 10 tahun terakhir. Kejadian ini menjadi yang pertama dan mengejutkan bagi masyarakat yang selama ini merasa aman untuk beraktivitas di sekitar sungai tersebut.

Paska insiden, tim BKSDA terus melakukan patroli intensif dan memasang papan peringatan di sepanjang bantaran sungai. Warga juga diminta untuk sementara waktu menghindari aktivitas apa pun di sungai, termasuk mandi, mencuci, dan mengambil air wudhu, demi keselamatan bersama.

“Ini bukan hanya insiden biasa, tapi peringatan keras dari alam. Jangan anggap remeh perairan liar. Kami imbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, terlebih saat hari masih gelap,” tegas Dendi, menutup keterangannya.

Penulis: Yusro
Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan