
INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Bundaran Besar Palangka Raya menjelma menjadi panggung rakyat. Ribuan warga memadati kawasan itu untuk menghadiri perhelatan perdana Huma Betang Night, sebuah acara budaya yang sekaligus menandai peluncuran program Car Free Night yang akan digelar rutin setiap malam Minggu.
Iringan musik tradisional membalut suasana lapangan. Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah, Leonard S. Ampung, dalam laporanya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi baik dari OPD, sektor perbankan, pelaku UMKM, hingga komunitas seni.
“Huma Betang Night ini bukan sekadar hiburan. Ini wujud kepedulian terhadap kearifan lokal, menuju masyarakat Dayak yang modern dalam bingkai NKRI,” ujarnya. Sabtu malam, 14 Juni 2025,
Acara ini bukan sekadar panggung seremoni. Ia dirancang sebagai ruang terbuka bagi seniman lokal, pelaku UMKM, dan generasi muda. Lebih dari 250 pelaku usaha mikro turut ambil bagian.
Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah, Rahmawati, sebanyak 150 UMKM telah dipastikan menempati zona utama di sekitar Bundaran Besar. Tenda-tenda berjejer rapi, menampilkan produk kuliner dan karya kreatif yang kental dengan identitas budaya Dayak.
Tak hanya itu, lebih dari 100 UMKM skala mikro lainnya turut menyemarakkan di ruas Jalan Imam Bonjol sisi Batang Garing dan Jalan Tjilik Riwut sisi eks-KONI. Aroma sate, kopi racikan tangan anak muda, hingga jajanan kaki lima berpadu dengan pertunjukan tari, musik etnik, fashion Dayak.
Leonard menekankan pentingnya menghidupkan kawasan Bundaran Besar pada malam hari. “Kita ingin membangun kebanggaan terhadap budaya sendiri. Ini bukan hanya untuk warga lokal, tetapi juga bagi pelajar, wisatawan, dan komunitas lintas daerah,” katanya.
Malam ini kegiatan terasa istimewa, budaya Dayak berdansa dengan dunia. Pasalnya, delegasi dari Kedutaan Besar Turki turut hadir. Anggota Parlemen Turki, Serkam Bayram, bahkan sempat turun dari panggung dan menyapa langsung tamu undangan. Warga antusias menyambut, berebut bersalaman dan mengabadikan momen bersama.
Pengamanan berlangsung tertib. Personel TNI, Polri, hingga relawan tampak bersiaga di sejumlah titik. Layar besar turut dipasang guna menghindari kepadatan di area utama. Diperkirakan ribuan orang menghadiri acara ini.
Di sisi lain, stan-stan UMKM diserbu pengunjung. Sejumlah kendaraan berpelat luar daerah terlihat terparkir, menandakan bahwa magnet Huma Betang Night menembus batas administratif kota.
Lebih dari sekadar pertunjukan, Huma Betang Night menjadi cermin bagaimana budaya lokal mampu merekatkan masyarakat, menggerakkan ekonomi kreatif, sekaligus membuka jendela diplomasi budaya.
Malam ini, Palangka Raya tak hanya terang oleh cahaya lampu, tapi juga oleh semangat kolektif yang menghidupkan kembali denyut kebudayaan di jantung Kalimantan Tengah.
Penulis: Redha
Editor: Maulana Kawit