website murah
website murah
website murah
website murah

Darliansjah Buka Simposium Nasional Guru Sejarah: Huma Betang Jadi Inspirasi Persatuan Bangsa

Darliansjah, Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Provinsi Kalimantan Tengah, (Batik Biru) Darliansjah berfoto bersama narasumber dan peserta Simposium Nasional Guru Sejarah Indonesia VII Tahun 2025 di Aula Hotel Neo Palangka Raya. (Ist)

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Darliansjah, secara resmi membuka Simposium Nasional Guru Sejarah Indonesia VII Tahun 2025 di Aula Hotel Neo Palangka Raya, Jumat 31 Oktober 2025.

Kegiatan ini mengangkat tema Semarak Sejarah dan Budaya Sebagai Jembatan Menuju Indonesia Emas dan diikuti oleh 100 peserta dari 34 provinsi, terdiri atas guru sejarah, akademisi, peneliti, dan mahasiswa. Simposium berlangsung selama empat hari, dari 30 Oktober hingga 2 November 2025.

Dalam sambutan Darliansjah, mawakili Gubernur Kalteng Agustiar menyampaikan apresiasi kepada seluruh guru sejarah di Indonesia atas dedikasi mereka dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda. Ia menilai, guru sejarah memiliki peran strategis dalam menjaga jati diri bangsa.

“Sejarah menanamkan nilai luhur para pendiri bangsa, membangkitkan semangat gotong royong, serta mengajarkan kita untuk belajar dari keberhasilan dan kegagalan generasi terdahulu,” ujar.

Ia menekankan bahwa arah pembangunan bangsa harus berpijak pada identitas dan kearifan lokal. Filosofi Huma Betang disebut sebagai contoh ideal nilai persatuan, toleransi, dan kebersamaan yang telah menjadi warisan masyarakat Kalteng.

Selain membuka kegiatan, Darliansjah juga mengingatkan pentingnya menjadikan simposium sebagai ajang pertukaran gagasan dan inovasi pembelajaran sejarah di era digital. Ia menilai, guru sejarah perlu beradaptasi dengan teknologi tanpa meninggalkan substansi nilai-nilai kebangsaan.

“Simposium ini menjadi ruang bertemunya pemikiran baru tentang sejarah nasional dan daerah. Kita ingin nilai-nilai Huma Betang turut memperkaya kurikulum sejarah nasional,” jelasnya.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pelantikan pengurus Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Provinsi Kalimantan Tengah beserta pengurus kabupaten/kota se-Kalteng. Keberadaan organisasi ini diharapkan memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan dunia pendidikan dalam membangun kesadaran sejarah.

Darliansjah mengapresiasi kerja keras panitia yang telah menyiapkan kegiatan sejak Juli 2024. Menurutnya, penyelenggaraan simposium nasional di Palangka Raya merupakan kebanggaan bagi Kalimantan Tengah karena dipercaya menjadi tuan rumah para penggerak literasi sejarah bangsa.

“Kehadiran para guru sejarah di Palangka Raya adalah bukti bahwa Kalteng ikut berkontribusi memperkuat literasi sejarah nasional,” ungkapnya.

Para peserta akan mengikuti serangkaian kegiatan, mulai dari diskusi ilmiah, lokakarya, hingga lawatan sejarah daerah untuk mengenal lebih dekat warisan budaya Kalimantan Tengah. Dengan begitu, semangat pelestarian sejarah dapat dipraktikkan secara langsung dalam pembelajaran.

Kegiatan ini turut dihadiri Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan RI Restu Gunawan, Direktur Direktorat Sejarah dan Permuseuman Agus Mulyana, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIII Riris Purbasari, serta Presiden AGSI Sumardiansyah Perdana Kusuma.

Penulis Redha
Editor Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan