INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Sejumlah kondisi diprediksi menjadi tantangan saat penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024 di Kotawaringin Barat (Kobar). Kondisi geografis di sejumlah daerah yang sulit yang disertai dengan kemungkinan cuaca ekstrem akan menjadi tantangan utama.
Selain itu, situasi keamanan juga turut menjadi perhatian untuk memastikan kelancaran penyelenggaraan pesta demokrasi ini.
”Hasil dari rakor logistik dalam rangka persiapan pemilu 2024 bersama Pj Bupati Kobar Budi Santosa, Kapolres Kobar AKBP Yusfandi Usman, Dandim 1014 Pangkalan Bun Letkol Arm Yoga Permana, dan Kepala BMKG Kobar, adalah mengupayakan agar tidak ada penundaan pemilu yang berujung pada pemungutan suara ulang (PSU),” kata ketua KPU Kobar Khaidir.
Khaidir mengungkapkan, KPU Kobar akan berupaya mematangkan sejumlah hal yang berkaitan dengan proses distribusi hingga pemungutan dan perhitungan suara pada 14 Februari 2024.
Ia menyebut, saat rakor tadi setiap daerah menjadi perhatian. Ada sejumlah daerah berada di wilayah dengan kondisi geografis yang sulit. Belum lagi, saat hari pemungutan suara juga diprediksi akan terjadi cuaca ekstrem.
”Jika berdasarkan komunikasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ada kemungkinan cuaca ekstrem saat penyelenggaraan nanti yang akan memengaruhi pengiriman logistik, khususnya distribusi surat suara ke TPS di sejumlah daerah,” ujarnya, Jumat (19/1/2024).
Lanjut Khaidir, perlu memperhatikan kondisi cuaca pada saat pelaksanaan pemungutan suara. Puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Kobar diprediksi terjadi pada Januari-Februari 2024, hal ini berdasarkan informasi dari BMKG.
Dengan begitu, potensi hujan dengan intensitas tinggi yang masuk dalam kategori ekstrem sangat mungkin terjadi. Namun, kondisi hujan ekstrem ini yang hampir pasti bisa terjadi dan ini perlu menjadi catatan saat pendistribusian dan hari pencoblosan,” ucapnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian