
INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Bupati Katingan, Saiful melaksanakan penaman cabai untuk mendukung pengendalian inflasi, dalam rangka Gerakan Menanam Cabai di Kelompok Tani Averda, berlokasi di Jalan Soekarno Hatta, Kereng Batu, baru-baru ini.
Dalam sambutannya, Saiful mengungkapkan pentingnya menanam cabai sebagai strategi konkret daerah dalam menekan inflasi. Ia menyebut bahwa sekitar 75 persen masyarakat Indonesia adalah penggemar cabai, sehingga penanaman komoditas ini memiliki dampak besar terhadap stabilitas harga.
“Penanaman cabai adalah ujung tombak kita dalam menurunkan beban inflasi. Saya minta kelompok tani fokus dan berkoordinasi aktif dengan dinas jika ada kendala di lapangan,” ungkap Bupati Saiful.
Orang nomor satu di Bumi Penyang Hinje Simpei ini, menyoroti harga bahan pokok lainnya, seperti daging ayam, yang dinilai masih tinggi di Katingan. la menyesalkan fakta bahwa meskipun banyak kandang ayam berada di Katingan, harga justru lebih mahal dibanding daerah tetangga seperti Palangka Raya.
“Kita ini hanya kebagian lalatnya saja, tapi harga ayam tetap mahal. Ini harus segera dikoordinasikan dan dicari solusinya,” ujarnya.
Lebih lanjut Bupati Saiful menyampaikan mengapresiasi kepada para petani yang telah konsisten menanam cabai.
“Kami dari pemerintah daerah berharap produksi cabai di Katingan terus meningkat agar bisa memenuhi kebutuhan lokal dan menjaga stabilitas harga di pasaran,” tuturnya.
Di tempat yang terpisah Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Katingan, Mozard D. Staing. bahwa menegaskan tingginya harga cabai disebabkan oleh ketergantungan pasokan dari luar daerah.
“Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah karena jika produksi lokal rendah, harga menjadi tinggi dan membebani masyarakat. Namun jika produksi berlimpah tanpa pengelolaan, harga bisa anjlok dan merugikan petani,” tegasnya.
la juga menyampaikan bahwa wilayah hulu seperti Marikit dan Pendahara telah diusulkan dalam program bantuan pusat, dengan target sembilan desa yang akan menanam komoditas seperti cabai, terong, dan sayuran lain demi mendukung ketahanan pangan keluarga.
“Ini adalah dilema sektor pertanian. Kita harus memikirkan strategi agar produksi dapat berlangsung secara berkelanjutan dan harga tetap stabil,” pungkasnya.
Editor: Andrian