
INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Motto mereka adalah ‘Pantang Pulang Sebelum Padam’. Kalimat ini yang menjadi penyemangat pasukan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kotawaringin Barat.
Petugas seragam biru ini menjadi barisan terdepan manakala orang lain menjauh dari bahaya kebakaran. Pasukan pemadam justru mendekat menjinakan bahaya yang ada di hadapannya.
Motto tersebut bukan sekedar kata yang berderet begitu saja, namun menjadi pengingat para pasukan pemadam untuk menuntaskan dan memastikan api agar tidak kembali muncul, kendati si jago merah mengamuk dihadapannya.
Petugas pemadam yang bejibaku memadamkan pun bergiliran menjinakan api yang ada dihadapannya.
Meski bahaya menantang, apa yang mereka terima tidak sebanding dengan yang dilakukan. Hal itu tergambar dari curahan hati petugas Pemadam kebakaran.
Kabid Damkar Kobar Dwi Agus Suhartono mengungkapkan, walaupun dituntut untuk selalu bekerja maksimal, namun fasilitas keselamatan bagi pekerja tidak memadai, artinya baru 50% saja, Jumat 8 Oktober 2021.
“Ada beberapa fasilitas yang mestinya harus dimiliki, misalnya Mobil Rescue, Fire Command, Peralatan dan Perlengkapan untuk Penyelamatan di Ketingggian, Self Contained Breathing Aparatus (SCBA) alias Tabung Oksigen, dan Kompresor SCBA,” katanya.
“Padahal medan pekerjaan yang dihadapi tidak sesuai prediksinya. Kami para petugas Pemadam kebakaran dituntut untuk bisa menjinakkan api,” ujar Dwi Agus Suhartono.
Pihaknya juga berharap kepada semua warga, jika ada kejadian kebakaran dimohon jangan hanya menonton sambil buat video atau foto, apalagi sampai bergerombol, minimal berusaha berikan pertolongan kepada korban kebakaran.
“Berikan kami akses yang seluas-luasnya untuk dapat segera memberikan pertolongan pada saudara kita disana yang sedang memerlukannya,” tutur Dwi.
Masyarakat dapat menginformasikan kepada Damkar jika melihat kejadian kedaruratan pada kesempatan pertama, hubungi di 0812-9046-1661 atau 0532-22008.
“Itu yang kami minta, karena pengalaman kami menangani kebakaran di Jalan Kawitan beberapa hari yang lalu, akses kami menuju lokasi kebakaran terganggu oleh kerumunan masyarakat yang hanya memvideokan dan memfoto untuk di upload di medsos,” ungkap Dwi.
“Bukan cuma memadamkan api saja, Apabila mendapatkan panggilan untuk membantu evakuasi ular atau sarang tawon, bahkan juga binatang yang membahayakan petugas Damkar harus selalu siap selalu,” pungkasnya. (Yusro)