
INTMNEWS.COM, SAMPIT – Aksi balapan liar di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Minggu 14 September 2025 dini hari, membuat warga sekitar maupun pengguna lalulintas menjadi resah.
Budi, seorang warga yang tinggal di kawasan Terowongan Nur Mentaya, meminta pihak kepolisian agar segera melakukan penindakan terhadap pelaku aksi balap liar. Menurutnya aksi balap liar sangat mengganggu dan juga berbahasa bagi pengguna lalulintas.
“Balap liar ini sudah seperti penyakit bagi masyarakat, saya harap petugas kepolisian untuk menindaklanjutinya dengan melakukan penjagaan masing-masing di beberapa titik dari tengah malam sampai jam 3 subuh agar tidak ada lagi aksi balap liar,” kata Budi.
Berdasarkan informasi dihimpun, lokasi yang sering kali menjadi arena balapan di jalan raya yakni, Taman Kota Sampit, Jalan Tjilik Riwut di Terowongan Nur Mentaya tepat di depan stadion 29 November, Jalan Ahmad Yani dekat kantor DLH Kotim, Jalan Ir Soekarno, dan juga di jalan HM Arsyad.
Selain itu Rohim, warga yang kebetulan melintas di Taman Kota Sampit, hampir menjadi korban lakalantas lantaran lantaran terkejut karena aksi ugal-ugalan yang dilakukan pelaku balap liar pada saat ditikungan.
“Saya hampir saja terjatuh di tikungan karena kelakuan mereka,” kata Rohim.
Dari pengakuannya pelaku balap liar sering kali melakukan kucing-kucingan dengan petugas kepolisian.
“Ada polisi mereka kabur, pinda kelokasi lainnya, misal di taman ada polisi mereka kabur dan balapan di terowongan, di terowongan ada polisi mereka kabur ke lokasi lainnya, begitu terus. Jadi menurut saya setiap titik yang menjadi lokasi balap liar harus ada polisi yang jaga, jadi mereka tidak akan balap liar lagi,” ungkapnya.
Aksi balap liar ini telah terjadi sejak lama dan kepolisian sampai sekarang belum bisa menghentikannya. Namun, beberapa upaya telah dilakukan dan sempat berhasil menghilang beberapa saat tetapi terus kembali terjadi lagi .
Penulis: Oktavianto
Editor: Andrian