INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Sebanyak 95.000 bibit kakao dinyatakan lulus sertifikasi dan siap edar setelah melalui proses verifikasi yang ketat oleh Tim Pengawas Benih Tanaman (PBT) Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Sertifikasi ini menandakan bahwa bibit yang berasal dari CV. Surya Mitra Perkasa memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah.
Bibit kakao ini merupakan varietas hibrida F1 ICCRI 06 H dan ICCRI 08 H yang diproduksi di Kelurahan Beriwit, Kecamatan Murung, Kabupaten Murung Raya. Proses sertifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa bibit yang akan disalurkan kepada petani telah memenuhi seluruh kriteria yang diperlukan untuk penanaman yang sukses.
Kepala Dinas Perkebunan Kalteng, Rizky Ramadhana Badjuri, melalui Kepala UPT BP3B, David Hariyanto, menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan lapangan menunjukkan bahwa bibit kakao tersebut telah memenuhi kriteria siap salur.
“Bibit ini berasal dari sumber benih unggul yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian RI, yakni dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao PT. Perkebunan Hasfarm Sukokulon, Jawa Timur,” ujar David, Kamis, 6 November 2025.
David menambahkan, kriteria yang harus dipenuhi meliputi umur tanaman minimal 3 bulan, tinggi tanaman minimal 30 cm, diameter batang minimal 0,5 cm, jumlah daun minimal 6 helai, warna daun hijau, serta bebas dari hama dan penyakit.
“Dari total pemeriksaan, sebanyak 95.000 batang bibit kakao dinyatakan lolos sertifikasi dan akan diberikan Sertifikat Mutu Benih serta label mutu biru dari UPT BP3B Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng,” tambahnya.
Sertifikasi ini merupakan bagian dari Program Bibit Unggul Tanaman Kakao yang didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Tengah. Bibit yang telah disertifikasi ini rencananya akan disalurkan kepada empat kelompok tani kakao yang ada di Kabupaten Murung Raya.
“Langkah ini bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam memperkuat sektor perkebunan rakyat, meningkatkan kualitas hasil, serta memperluas kesejahteraan petani di daerah,” ungkap David Hariyanto.
Penulis: Redha
Editor: Andrian