website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Rocky Gerung: Pemilu Jujur dan Adil Hanya Terjadi Pada Pemilu 1955

Rocky Gerung saat diwawancarai wartawan

INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Pemilihan Umum (Pemilu) 1955 merupakan Pemilu yang pertama dalam sejarah bangsa Indonesia yang digelar secara nasional. Waktu itu Republik Indonesia berusia 10 tahun.

Patut dicatat dan dibanggakan bahwa Pemilu yang pertama kali tersebut berhasil diselenggarakan dengan aman, lancar, jujur dan adil serta sangat demokratis.

Pemilu 1955 bahkan mendapat pujian dari berbagai pihak, termasuk dari negara-negara asing. Pemilu ini diikuti oleh lebih 30-an partai politik dan lebih dari seratus daftar kumpulan dan calon perorangan.

Hal ini disampaikan Rocky Gerung, saat menyampaikan paparan “Diskusi Terbuka “Kolaborasi Akal Sehat Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat” di GOR Pangeran Ratu Alamsyah, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Sabtu, 03 Februari 2024.

Pasang Iklan

“Pemilu di Indonesia yang berlangsung jujur dan adil hanya terjadi 1 kali yaitu pemilu pertama tahun 1955”, kata Rocky Gerung.

Karena saat dilangsungkan pemilu pertama tersebut, tidak seperti saat ini. Saat itu, rakyat yang memberikan suaranya percaya pada seluruh petugas pelaksanaan pemilu.

Jadi, kata Rocky Gerung setelah memberikan suaranya, rakyat langsung pulang saja. Lantaran sudah tercipta trust atau kepercayaan pada pelaksana pemilu dan peserta pemilu.

Sedangkan saat ini, menurutnya, pada pelaksanaan pemilu pengamanan dilakukan secara besar-besaran, dan setiap caleg, partai peserta pemilu, hingga calon presiden berlomba -lomba mengirimkan saksi di setiap TPS.

“Artinya adalah ada rasa ketidak percayaan pada pelaksanaan pemilu tersebut”. Tambahnya.

Sehingga diperlukan adanya saksi dari masing-masing caleg, partai politik hingga calon presiden untuk membuktikan kemenangannya dan apakah ada kecurangan, jelas Rocky Gerung.

Pasang Iklan

Usai kegiatan saat ditanyai wartawan bagaimana peluang pemilu kali ini berlangsung jujur dan adil (jurdil), terkait pencalonan wapres dari calon 02 serta masih belum cutinya presiden saat mengkampanyekan pasangan calon presiden dan wapres tertentu, dengan gaya bertanya balik Rocky Gerung menjawab pertanyaan tersebut.

“Peluang jurdil yang mana? Apakah ada jurdilnya? Tidak ada jurdilnya lantaran ada yang berambisi”, sebutnya.

Kalau memang pelaksanaannya jujur tidak mungkin universitas mengerahkan mahasiswanya dan guru besar untuk melakukan pernyataan sikap yang mengatakan Jokowi tidak punya etika, ujar Rocky Gerung.

Penulis : Yusru

Editor : Andrian

Pasang Iklan

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan