
INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Desa Buntut Bali Ahmad Muhajir memberikan penjelasan terkait informasi yang menyebutkan bahwa di SPBU Nomor 65.7440.02 yang beroperasi di RT. 01.RW01 Desa Buntut Bali, Kecamatan Pulau Malan Kabupaten Katingan yang ia kelola, sering kehabisaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite.
Dia mengatakan pihaknya selalu berusaha melayani masyarakat khususnya konsumen untuk mendapatkan BBM selama stok yang mereka punyai masih ada dan dirinya menegaskan tidak membatasi penyaluran BBM kepihak manapun.
“Jadi selama stok BBM-nya ada pasti kami layani, tapi kalo tidak ada terpaksa harus dimaklumni. Misalnya BBM Pertalite habis yang ada cuman Pertamax itu yang bisa kami jual. Jadi tidak ada pembatasan penyaluran BBM Pertalite kesatu orang saja, kita usahakan terbagi semua ke konsumen selama stok BBM-nya tersedia,” tegas Muhajir saat memberikan penjelasan dengan intimnews.com di Kasongan. Selasa 2 April 2024.
Dia mengaku kendala utama yang meraka hadapi dalam pemenuhan BBM yaitu terkait armada pendistribusian BBM. Karena selama ini pihaknya juga mengandalkan pihak kedua untuk mengambil BBM yang kemudian diantar kepihaknya.
Karena selama ini, SPBU yang pihaknya kelola selama ini bersifat swasta, untuk diketahui di dalam menjalankan usaha SPBU ada tiga jenis. Pertama yakni Coprate Owner Corporet operete (COCO) COCO adalah SPBU yang kepemilikan maupun operasionalnya langsung dilakukan oleh Pertamina, dalam hal ini melalu anak usahanya, PT. Pertamina Retail.
Kedua Corporete Owner Dealer Operate (CODO) dimana SPBU pengelolaan dilakukan melalui skema kerja sama antara Pertamina dan perusahaan swasta, dan ketiga Dealer Owner Dealer Operate (DODO) atau SPBU yang sepenuhnya dimiliki dan dikelola swasta.
Untuk SPBU yang dikelola Pertamina atau COCO memiliki kode 1 pada angga kedua, untuk Kode3, SPBU tersebut adalah milik pertamina namun dikelola oleh swasta. Sementara kode 4 adalah SPBU yang sepenuhnya dimiliki dan diopersikan swasta.
“Kami berusaha melayani masyarakat dengan memberikan BBM kesemua orang tanpa pembatasan asalkan sesuai aturan, namun kendalanya stoknya juga terbatas dan pengiriman suplai BBM-nya juga menjadi hambatan,” jelasnya.
Terkait keluhan salah satu warga yang merasa tidak mendapatkan BBM Subsidi jenis Pertalie, dia mengungkapkan permohonan maaf. Namun bukan tanpa sebab, karena memang kondisinya stok BBM saat itu belum datang.
“Ya tadi, kami ini maunya menjual terus. Tapi kalo BBM Jenis Pertalienya kosong apa yang mau kami jual, tapi selama stok BBM nya ada pasti akan kami jual ke siapa pun konsumen yang ingin membeli,” terangnya.
Dia juga mengaku terima kasih atas masukan warga terkait perbaikan pelayanan terhadap SPBU yang meraka kelola agar dapat lebih baik lagi.
“Kami terima kasih atas kritikan membangunnya, kami usahakan perbaikan dalam memberikan pelayanan. Mohon juga dimaklumi bila stok BBM-nya kurang, Sekali lagi saya tegaskan kami tidak ada pembatasan dalam menyalurkan BBM ke siapun selama ada stoknya akan kami layani,” pungkasnya.
Penulis : Maulana Kawit