INTIMNEWS.COM, MELAWI – Warga Dusun Kemayau Raya Desa Landau Tubun Kecamatan Pinoh Selatan, sampai ke Dusun Mangun Jaya Desa Manggala, Kabupaten Melawi resah, karena sumber air bersih yang sehari-harinya selama ini digunakan oleh warga tercemar.
Bukan tanpa sebab, tercemarnya sumber air bersih patut diduga akibat pembukaan lahan perkebunan oleh PT. Lahan Cakrawala di Kecamatan Pinoh Selatan.
Akibat dari pencemaran tersebut warga meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Melawi mulai dari Camat Pinoh Selatan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi dan dinas lainya yang terkait untuk dapat mengkroschek langsung serta memberikan tindakan tegas kepada pihak perusahaan apabila ditemukan adanya kelalaian pihak perusahaan dalam mengolah lahan sehingga mengakibatkan pencemaran serta kerugian kepada masyarakat sekitar maupun dampak lingkungan dan ekosistem setempat.
Hal tersebut disampaikan Syafardin salah sorang warga Dusun Kemayau Raya Desa Landau Tubun. Ia mengatakan pembukaan lahan oleh perusahaan di wilayahnya ditengarai membuat sumber air bersih warga tercemar. Hal ini menyebabkan warga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan hidup sehari-hari selama beberapa minggu terakhir.
”Embung Babolit sumber air bersih masyarakat yang bertahun-tahun digunakan, saat ini telah bercampur lumpur berwana keruh kekuningan, bahkan untuk mandi dan mencuci pun sulit, apalagi untuk minum,”ujar Syafardin
Menurutnya, perusahaan perkebunan PT. Lahan Cakrawala telah benar-benar menyengsarakan masyarakat disini. Selama beberapa waktu terakhir, warga harus mencari sumber air bersih lain untuk kebutuhan harian.
“Kami minta kepada pihak yang berwenang Pemerintah Kabupaten Melawi terutama Camat Pinoh Selatan beserta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi dapat mengecek langsung dan mengambil langkah tegas terhadap perusahaan berupa sanksi kepada pihak perusahaan yang telah mencemari lingkungan terutama air bersih di wilayah kami, karena dampaknya yang telah begitu besar terhadap warga,” pintanya.
Syafardin menambahkan, sumber air bersih warga Embung Babolit di Desa Landau Tubun tersebut telah digunakan selama ini. Akan tetapi, baru kali ini sumber air tersebut tercemar bercampur lumpur, sama halnya juga yang terjadi pada sumber air lain Dusun Mangun Jaya Desa Manggala juga tercemar.
“Utamanya saat perusahaan PT. Lahan Cakrawala beraktivitas membuka lahan dengan cara menggusur lahan untuk menanam tanaman jenis Akasia. Selama ini sumber air tersebut yang digunakan warga untuk kebutuhan mandi, makan, dan minum. Tapi, kalau bercampur lumpur begini, kita sudah tidak bisa apa-apa,” keluhnya.
Informasi juga yang media ini dapatkan, bahwa ada salah satu sarana air bersih warga di Block C Desa Manggala, pipa saluran airnya rusak akibar penggusuran tersebut.
Lazarus, Kapala Desa Manggala membenarkan bahwa ada sarana air bersih warga di di Block C Desa Manggala pipa nya rusak sekitar 50 batang.
“Kerusakan sarana air bersih warga di Block C desa kami sejak sebelum lebaran, diketahui ada sekitar 50 batang pipa paralon yang rusak akibat terlindas alat berat milik PT. Lahan Cakrawala saat penggusuran lahan, namun hal tersebut sudah kami sampaikan kepada salah satu manager pihak perusahaan, mereka siap untuk memperbaikinya, mungkin karena masih suasana libur hari raya, maka sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari perusahaan,” ungkap Lazarus. Kamis (18/4).
Sementara itu, pihak PT. Lahan Cakrawala melalui Andi Lala, Asisten SSL Humas PT. Lahan Cakrawala didampingi Heronimus Rengga, Asisten Infrastruktur dan Hery Yanto, Asisten Harvesting, menyampaikan
apa yang disampaikan warga tersebut tidaklah sepenuhnya benar. Ia juga Seraya menunjukan video keadaan dan kondisi terkini air di Embung Babolit.
“Tidaklah mutlak terjadinya pencemaran air di Embung Babolit di Dusun Kemayau Raya Desa Landau Tubun sampai ke Dusun Mangun Jaya Desa Manggala Kecamatan Pinoh Selatan seperti yang disampaikan warga mutlak akibat dari penggusuran lahan oleh perusahaan PT. Lahan Cakrawala,”terangnya.
Kata Dia, dengan intensitas curah hujan dalam beberapa hari ini sangat tinggi, pastilah juga menyebabkan kekeruhan pada air bersih Embong Babolit. Dokumentasi poto yang diberikan oleh nara sumber kepada media itu poto beberapa waktu lalu bukan gambaran kondisi terkini. Tapi saat ini keadaan air sudah mulai jernih, walaupun belum sejernih biasanya,” ucap Andi.
Andi akui penggusuran lahan yang dilakukan oleh perusahaan memang benar ada, namun sebelumnya melalui CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Lahan Cakrawala telah mengantisipasi keperluan air bagi warga apabila terdampak.
“Kami pun telah memikirkan dampaknya terhadap warga sekitar dengan melakukan pembatasan penggarapan lahan dengan radius jauh dari air bersih Embong Babolit dan juga kami pun telah melakukan upaya memberikan bantuan berupa pembangunan sarana air bersih serta menyalurkan air bersih menggunakan baby tank dan penguin kepada warga yang terdampak guna mengantisipasi apabila adanya kekeruhan pada sumber air selama dan sesudah penggusuran lahan,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Melawi, M.Syaiful Khair menyampaikan bahwa Ia sudah sudah menugaskan Kabid Perkebunan dan staf untuk turun melihat langsung kondisi di lapangan.
“Saya sudah meminta Kabid Perkebunan dan staf untuk turun kelapangan langsung. Dua orang dari dinas kami akan ikut turun bersama tim kelapangan melihat kondisi di lapangan,” tutupnya.
Editor: Andrian