INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Pemerintah sudah mengulurkan subsidi untuk kendaraan listrik, baik mobil dan sepeda motor, sejak tahun ini. Namun untuk penyerapan subsidi motor listrik sangat rendah dan jauh dari target yang sudah ditetapkan.
Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengaku serapan subsidi sepeda motor listrik di Indonesia masih terkendala produksi dan distribusi yang terbatas serta minimnya minat konsumen.
Untuk itu, politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini meminta pemerintah mengkaji ulang mengenai kebijakan tata kelola subsidi sepeda motor listrik di Indonesia.
Mukharudin juga mendorong pemerintah mengkaji faktor-faktor yang menjadi penyebab serapan subsidi motor listrik masih rendah tersebut.
“Artinya strategi ke depannya dapat dilakukan perbaikan melalui kebijakan yang tepat, termasuk kajian terkait variabel yang berpengaruh terhadap perilaku masyarakat untuk mulai menggunakan sepeda motor listrik,” jelas Mukhtarudin Rabu 29 November 2023.
Permintaan sepeda motor listrik hingga akhir Oktober 2023 baru terdapat 70.000 sepeda motor listrik, sementara target penyaluran subsidi sepeda motor listrik mencapai 200.000 di tahun 2023 ini.
Mesti begitu, pria kelahiran Pangkalan Bun Kalteng ini bilang pemerintah dalam hal ini harus menyosialisasikan melalui strategi yang inovatif dan menarik kepada masyarakat.
Artinya, lanjut Mukhtarudin, strategi yang inovatif kepala konsumen mengenai subsidi sepeda motor listrik tersebut salah satunya yakni penggunaan energi yang ramah lingkungan.
“Pemerintah juga harus mengeluarkan peraturan turunan terkait pengaturan subsidi motor listrik, dan mendorong makin banyak investasi di Indonesia, baik kendaraan maupun baterainya, termasuk insentifnya,” pungkas Mukhtarudin.
Untuk diketahui, Ketua Umum Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setiyadi menyebutkan per November 2023 baru terjual 15 ribu unit motor listrik.
Sisa kuota subsidi motor listrik saat ini mencapai 185.326 unit dari total 200.000 unit yang diberikan oleh pemerintah.
Rinciannya, sebanyak 6.544 unit sedang dalam proses pendaftaran, 3.982 unit telah terverifikasi, dan sebanyak 4.148 unit sudah tersalurkan.
Budi optimis di tahun depan bisa memenuhi target yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah. Mengingat saat ini anggota mereka yang sudah memenuhi TKDN di atas 40 persen mencapai 17 merek.
“Tahun depan kita sudah siap, karena memang kapasitas produksi yang sudah TKDN ada sekitar 17 pabrik, itu sudah siap semuanya,” ujar Ketua Umum Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian