INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Ivo Sugianto Sabran serius persiapkan Generasi Emas Kalteng 2045 melihat kondisi dan situasi yang ada di Kalteng sebagai Provinsi Penyangga Ibu Kota Negara (IKN) penting Sumber Daya Manusia (SDM) ditingkatkan dari usia dini pada 21 tahun mendatang, Kamis 30 Mei 2024.
Gubernur Provinsi Kalteng melalui Dinas Pendidikan mengelontorkan dana yang cukup besar untuk peserta didik yang melanjutkan sekolah ke tingkat universitas hal ini adalah upayakan Pemerintah Daerah dalam menangani pernikahan dini usai lulus SMA/SMK sederajat.
“Gubernur melalui Dinas Pendidikan memberikan beasiswa melanjutkan perkuliahan hal ini dimaksudkan agar setelah lulus sekolah SMA bisa melanjutkan ke dunia perkuliahan, gunakan smartphone lalu manfaatkan kemudahan informasi bagaimana untuk mendapatkan beasiswa, masuk daftar,” kata Istri Gubernur.
Ivo menjelaskan mengapa pernikahan usia dini dibawah 18 tahun harus dicegah karena memberi Dampak buruk pada SDM Kalteng yang mana menyebabkan labilnya emosi anak bisa menimbulkan kekerasan dalam rumah tangga, secara biologis fisik seorang anak masih dalam tahap tumbuh kembang, secara finansial dunia kerja membayar kinerja berdasarkan ijazah terakhir.
“Seperti yang kita ketahui rata rata di bawah 18 masih di sebut anak-anak guru dan adik-adik memiliki peran penting dalam mengedukasi temannya tentang dampak buruk yang ditimbulkan dari pernikahan dini,” ujarnya.
Lebih lanjut berdampak pada tumbuh kembang bayi yang di asuh dengan perekonomian yang dibawah kecukupan dan kemampuan sehingga angka stunting akan meningkat
“Salah satu caranya edukasi deteksi dini kekerasan seksual dan mencegah beresiko terjadinya stunting, di usia dini ini seorang anaak masih dalam Perkembangan kemampuan mental dan kemampuan, tumbuh menjadi realistis, perkembangan kemampuan berfikir,” ucapnya.
Selain sosialisasi di Kota Ivo bersama Gubernur Kalteng juga turun ke Kabupaten-kabupaten mengontrol secara langsung di masyarakat guna mendapatkan formulasi akurat dalam pencegahan stunting, pernikahan usia dini dan kegiatan sosial untuk meningkatkan kualitas SDM secara fisik maupun intelektual.
” Ya betul dalam beberapa waktu ini kota melakukan sosialisasi ke Kapuas dan Kotim dimana dari kedua Kabupaten tersebut adalah masyarakat yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di Kalteng, selain itu juga ada bantuan sosial pembagian sembako bersama Bapak Gubernur,” ujarnya.
Pada kesempatan ini Ivo juga mewanti-wanti peserta didik untuk melanjutkan pendidikan terlebih dahulu lalu dan meneruskan ke dunia kerja, apabila suatu saat sebelum melewati proses tersebut agar kiranya bisa menjadi ambil bagian dalam menangani permasalahan pernikahan usia dini temannya.
“Masa depan kalian masih panjang jangan langsung menikah dulu, jadi selesaikan pendidikan kalian dulu masuki dunia pekerjaan, kakak titip pesan pada adik-adik semua agar menasehati temannya untuk tidak menikah di usia dini,” tutupnya.
Ditengah-tengah sesi Ivo memberikan stimulus dengan hadiah bagi siapa saja berani maju dan menjawab apa yang di pertanyakan mengenai akibat pernikahan terlalu cepat dan dampak negatif pada anak yang dihadirkan pada reproduksi belum sempurna hal ini efektif memancing ke aktifkan peserta didik dalam berinteraksi di dalam acara sosialisasi.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Linae Victoria Aden selaku ketua panitia dalam sosialisasi pencegahan perkawinan usia dini anak dan kekerasan terhadap anak di Kalteng memfasilitasi peserta didik yang ada di kota Palangka Raya dan disaksikan secara online di 13 Kabupaten dan Kota.
Editor : Maulana Kawit