website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Warga Seranau Pertanyakan Janji Perbaikan Dermaga 

Dermaga di Seranau rusak. (Istimewa)

INTIMNEWS.COM,SAMPIT – Warga Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mempertanyakan janji pemerintah kabupaten yang hingga kini belum merealisasikan perbaikan dermaga feri penyeberangan Sampit-Seranau. Janji yang sudah dua tahun berlalu itu dinilai tak kunjung menunjukkan kejelasan.

Sardi Fakhri Rakhman, salah seorang warga Seranau, mengungkapkan kekecewaannya terhadap lambatnya realisasi perbaikan akses vital tersebut. Menurutnya, kondisi dermaga yang saat ini digunakan sudah sangat memprihatinkan dan membahayakan keselamatan pengguna.

“Janji pembangunan dermaga ini sudah lama disampaikan, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut. Kami butuh kepastian dari pemerintah kabupaten,” ujar Fakhri, 6 Januari 2025.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kotim telah merencanakan pembangunan dermaga feri Sampit-Seranau. Rencana itu muncul sebagai solusi atas kondisi dermaga yang rusak parah dan terkendala status kepemilikan lahan. Namun hingga kini, janji tersebut belum terealisasi.

Pasang Iklan

Fakhri menegaskan bahwa perbaikan dermaga sangat penting bagi masyarakat Seranau. Selain menjadi akses utama ke pusat kota, dermaga yang representatif akan mempermudah mobilitas warga dan mendukung peningkatan perekonomian lokal.

“Kami berharap dermaga yang dibangun nantinya bisa dilalui kendaraan roda empat. Fasilitas ini sangat vital bagi kami untuk mengangkut hasil panen dan kebutuhan sehari-hari ke Sampit,” jelasnya.

Fakhri juga menyoroti pentingnya keterbukaan informasi dari pemerintah daerah. Ia berharap Pemkab Kotim tidak hanya memberikan janji tanpa kepastian, tetapi juga menjalin komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat.

“Selama ini kami hanya mendengar janji-janji. Kami ingin tahu kapan pembangunan ini benar-benar dilakukan. Jangan sampai warga terus menunggu tanpa kejelasan,” tambahnya.

Selain menyoroti lambatnya perbaikan dermaga, Fakhri juga menyayangkan pembatalan rencana pembangunan Jembatan Mentaya yang sebelumnya digadang-gadang sebagai penghubung langsung antara Kecamatan Seranau dan pusat Kota Sampit.

“Jika pembangunan Jembatan Mentaya dibatalkan, pemerintah daerah seharusnya lebih serius merealisasikan perbaikan dermaga. Ini bukan soal janji lagi, tetapi tentang kesejahteraan masyarakat yang terus menanti kepastian,” tandasnya.

Pasang Iklan

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan