INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H. Edy Pratowo mengikuti Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Tingkat Menteri dalam rangka peningkatan upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada masa El-Nino tahun 2023 secara virtual dari Aula Eka Hapakat Kantor Gubernur Kalteng, Senin (9/10/2023). Rakorsus tersebut dipimpin oleh Menteri Polhukam Mahfud MD.
Dalam laporannya Wagub mengatakan dalam rangka meningkatkan upaya penanggulangan karhutla, Pemprov Kalteng telah menetapkan status tanggap darurat bencana karhutla sesuai Keputusan Gubernur Kalteng Nomor: 188.44/397/2023, tanggal 5 Otober 2023, terhitung sejak tanggal 6-15 Oktober 2023.
“Penetapan status tanggap darurat didasari pertimbangan bahwa sudah ada satu kota dan empat kabupaten telah menetapkan status tanggap darurat bencana karhutla yaitu Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Katingan, dan Kota Palangka Raya,” ujarnya.
Dengan penetapan status tanggap darurat ini, diharapkan upaya pemadaman karhutla benar-benar bisa dituntaskan dan penanganan dampak yang ditimbulkan dapat ditangani dengan baik, sehingga pelayanan terhadap masyarakat bisa dilaksanakan secara maksimal.
Ia menambahkan, Pemprov Kalteng berkomitmen penuh untuk mewujudkan Kalteng Bebas Kabut Asap melalui upaya-upaya sinergis yang terus menerus ditingkatkan.
“Meskipun pada tahun 2023 terjadi el nino moderat, lebih tinggi dibanding yang terjadi pada tahun 2019 yaitu el nino lemah, karhutla yang terjadi dan dampak yang ditimbulkannya sudah jauh lebih sedikit,” kata Wagub.
Sambung Wagub, sampai dengan tanggal 8 Oktober 2023, hotspot yang terdeteksi di wilayah Provinsi Kalteng sebanyak 50.168 hotspot, yang didominasi oleh Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Seruyan.
“Kejadian karhutla yang dilaporkan sebanyak 3.564 kejadian, didominasi oleh Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Pulang Pisau. Sedangkan luas karhutla yang ditangani sekitar 10.069,82 hektar, didominasi Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Kapuas,” jelasnya.
Wagub mengungkapkan sejak adanya peringatan dini BMKG mengenai fenomena el nino pada awal tahun 2023, Pemprov Kalteng telah melaksanakan beberapa hal, diantaranya membuat surat edaran dan melaksanakan rapat-rapat koordinasi dengan Bupati/Wali Kota se-Kalteng serta pihak terkait lainnya, dan mengalokasikan anggaran Dana Bagi Hasil-Dana Reboisasi (DBH DR) sebanyak 83 miliar rupiah untuk pengendalian karhutla.
“Bapak Gubernur Kalimantan Tengah meminta kepada seluruh fasilitas kesehatan mulai dari Puskesmas sampai rumah sakit untuk menggratiskan biaya perobatan akibat kabut asap. Bapak Gubernur juga memerintahkan Satgas Provinsi, Kabupaten/Kota untuk lebih meningkatkan upaya pemadaman agar lebih massif lagi diantaranya pembuatan embung-embung darurat dan sekat bakar guna menghambat pergerakan api,” imbuhnya.
Ia menyebut, terkait dengan peningkatan karhutla pada akhir September 2023, Pemprov. Kalteng telah melaksanakan rapat koordinasi (rakor) dengan seluruh pihak terkait untuk meningkatkan upaya penanggulangan karhutla dan memberikan arahan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota agar menggunakan Belanja Tidak Terduga untuk menambah jumlah personil yang melakukan pemadaman, serta memerintahkan seluruh Bupati, Pj.Bupati dan Pj.Wali Kota yang wilayahnya terjadi karhutla tidak boleh meninggalkan wilayahnya sampai karhutla benar-benar bisa terkendali.
“Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Pusat atas dukungan penanggulangan karhutla yang diberikan melalui BNPB, berupa dua helikopter patrol, empat helikopter water boombing, satu heli Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dan 27 set sarana prasarana pemadaman darat,” ujar Wagub.
Sementara itu, Wakil Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Alue Dohong menyampaikan intensitas curah hujan harian Indonesia sampai dengan tanggal 8 Oktober 2023, sebagian besar wilayah Indonesia masih belum ada turun hujan.
“Hanya sebagian di Kalimantan Tengah ada turun hujan ringan sampai sedang, sebagian juga di Kalimantan Timur, bagian utara Kalimantan Selatan, dan juga sebagian Aceh,” bebernya.
Ia juga menjelaskan, kondisi perkembangan hotspot sampai dengan tanggal 8 Oktober 2023 sudah ada 7.532 hotspot dengan kategori High Confident Level. “Itu artinya hotspot di tahun ini mengalami peningkatan dibandingka dengan tahun 2022 sevesar 561,28 persen,” pungkasnya.