INTIMNEWS.COM, PULANG PISAU – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Edy Pratowo mendampingi Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK) Alue Dohong meninjau sekaligus membantu memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, Minggu (1/10/2023).
Peninjauan ini dilakukan setelah sebelumnya Wamen LHK melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur Kalteng untuk membahas upaya lanjutan penanganan Karhutla di ruang kerja Wakil Gubernur Kalteng.
Kehadiran Wamen LHK saat ini untuk memastikan penanganan Karhutla di wilayah tersebut berjalan dengan baik. Seperti yang telah diberitakan pada Jumat (29/9/2023) lalu saat turut membantu para petugas melakukan pemadaman api di area yang terbakar, ia menginstruksikan semua pihak untuk bekerja sama memadamkan karhutla dengan menggunakan seluruh sumber daya yang ada.
Pada peninjauan kali ini, Wamen LHK akan memberikan bantuan 25 mesin tambahan beserta selang, serta membangun sumur bor darurat.
Di sela-sela peninjauan, H. Edy Pratowo menyampaikan bahwa Kabupaten Pulang Pisau telah menetapkan status siaga darurat Karhutla dan akan ada menyusul lagi dari beberapa kabupaten lainnya.
“Dengan demikian dengan adanya penetapan status siaga darurat Karhutla dari beberapa kabupaten, minimal dua kabupaten maka provinsi juga akan meningkatkan status dari siaga darurat bencana menjadi tanggap darurat Karhutla”, tutur Wagub.
Sebagai informasi, Pemerintah Kota Palangka Raya juga telah resmi menetapkan status tanggap darurat Karhutla. Melihat kondisi kabut asap yang kian buruk akibat dampak Karhutla di sejumlah wilayah Provinsi Kalteng termasuk di Kota Palangka Raya, menjadi dasar untuk mempertimbangkan ditetapkannya status tanggap darurat karhutla.
Lebih lanjut Wagub menyampaikan dengan ditetapkannya status tersebut, Pemerintah Provinsi akan segera mendorong dana BTT untuk bisa digunakan membantu penanganan Karhutla.
Salah satu petugas pemadam kebakaran Deli mengungkapkan hingga sampai saat ini kebakaran di wilayah Tumbang Nusa sudah memasuki tujuh hari. Kebakaran sulit dipadamkan karena lahan yang terbakar merupakan lahan gambut. Seluruh stakeholders sudah melakukan berbagai upaya untuk memadamkan Karhutla, namun dengan kondisi lahan gambut yang dalam, petugas hanya mampu memadamkan api di permukaan.
Ia menambahkan kebakaran di lahan gambut memang lebih sulit dipadamkan apabila hujan tidak sampai intensitas sedang hingga lebat serta dalam waktu yang cukup lama.
“Untuk peralatan pemadam kebakaran semua lengkap mulai dari mesin jinjing, spiral dan lain-lain sudah lengkap”, jelasnya.
Peninjauan didampingi Pj. Bupati Pulang Pisau Hj. Nunu Andriani, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng Sri Widanarni serta Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalteng terkait.
Sumber: MMC Kalteng
Editor: Andrian