INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Sebanyak tujuh desa di Kecamatan Pangkalan Banteng Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah tercemar limbah buangan pengolahan perusahaan kelapa sawit setempat, sehingga membuat akses distribusi air PDAM Tirta Arut Pangkalan Bun terhenti.
Camat Pangkalan Banteng, Sigit Imam Mulia, menyebutkan pihaknya mendapatkan informasi bahwa tujuh desa di Pangkalan Banteng khususnya di Sungai hijau ada pencemaran. “Secara dugaan ini dari perusahaan GSPP Astra dan kami masih menunggu investigasi dari tim terkait yakni Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotawaringin Barat,” ujarnya, Sabtu (3/6/2023).
Tujuh desa yang disampaikan Sigit tersebut berada di Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kobar yang sebagian kawasan itu merupakan area perkebunan GSPP Astra.
Sigit Imam menyatakan, sebagian masyarakat yang berdomisili di kawasan setempat mencium bau busuk selama beberapa hari ini.
“Apalagi saat ini merupakan bahan baku PDAM Tirta Arut, maka akses distribusi PDAM terhenti. Mayoritas masyarakat setempat juga masih membutuhkan air PDAM, dan ini juga masih menunggu hasil lab dari DLH seperti apa hasilnya,” kata Siget Imam Mulia.
Ia juga memerintahkan kepada pemerintah desa agar untuk saat ini tidak menggunakan air yang terkena limbah tersebut, tujuannya jelas agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
“Himbauan kami kepada masyarakat desa Pangkalan Banteng yang terdampak limbah tersebut hendaknya berhati-hati dan jangan menggunakan air yang terkena limbah untuk sementara waktu,” pungkasnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian