
INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Edy Pratowo, mengungkapkan bahwa tren masyarakat di berbagai daerah di Indonesia saat ini menunjukkan peningkatan minat untuk menghabiskan akhir pekan bersama keluarga di tempat wisata alam. Salah satu contohnya adalah pengembangan wisata Lewu Sebaru yang mulai dibangun oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng sejak tahun 2024, Selasa 21 Januari 2025.
“Kayak gini ya, sekarang tren orang sekarang ini, coba kita lihat ya, di beberapa daerah provinsi di daerah Indonesia ini, orang kalau mau melepas kerja, libur, weekend, dia tidak harus-harus ke mal lagi, sekarang banyak trennya mereka ke wisata alam,” ujar Edy saat diwawancarai setelah upacara HUT Polhut ke-58.
Menurutnya, wisata alam kini menjadi pilihan utama masyarakat untuk menghilangkan penat sekaligus menikmati waktu berkualitas bersama keluarga. Pemprov Kalteng juga telah memulai pembangunan infrastruktur dasar di kawasan Sabaru sejak 2024. “Yang jelas untuk pengembangan ekowisata di Sabaru itu tahun 2024 tadi kan sebagian kita sudah awal itu membangun, infrastruktur dasar yaitu memetakan lahan termasuk beberapa tempat,” tambahnya.
Edy menjelaskan bahwa kehadiran wisata alam, baik yang dikembangkan pemerintah provinsi, kabupaten, maupun kota, mampu menarik perhatian masyarakat untuk berlibur. “Wisata alam itu pun kadang-kadang pemerintah provinsi, kabupaten, kota membuatnya sehingga menjadi daya tarik warganya untuk bisa meluangkan waktu bersama keluarga menghibur diri, berwisata,” katanya.
Pada tahun 2025, Pemprov Kalteng akan terus mendorong pengembangan wisata Sabaru dengan alokasi anggaran sebesar Rp80 miliar. “Nah nanti di 2025 ini Pak Gubernur, kita memang perlu dukung, untuk pengembangannya ke depan. Dengan anggaran 80 miliar pembangunan untuk di Sabaru,” ungkapnya.
Pembangunan wisata Sabaru akan memadukan arsitektur bergaya unik dengan keindahan alam, menciptakan pengalaman berwisata yang menyenangkan bagi keluarga maupun wisatawan. Selain itu, pengembangan wisata ini diharapkan mampu memberikan dampak positif pada pendapatan asli daerah (PAD).
“Di sisi lain juga itu akan bisa menghasilkan PAD, pendapatan asli daerah. Artinya potensi itu mesti harus kita kembangkan. Tidak hanya dari alam, tapi juga bisa kita ciptakan dengan wisata-wisata baru yang mendukung ke arah pertumbuhan ekonomi dari sekolah pariwisatanya, potensi baru dari Sabaru yang dipilih memiliki daya tarik tersendiri,” jelas Edy.
Pengembangan ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi sekaligus memperkuat daya tarik wisata Kalteng di tingkat nasional.
Penulis Redha
Editor Andrian