
INTIMNEWS.COM, PURUK CAHU — Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Murung Raya (Mura), Kalimantan Tengah, Dina Maulidah, menyerap sejumlah aspirasi masyarakat saat melaksanakan kegiatan reses perorangan di Kelurahan Muara Tuhup, Kecamatan Laung Tuhup, Selasa (18/6/2025).
Salah satu usulan utama yang disampaikan warga adalah pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Hal ini dianggap mendesak karena persoalan sampah sudah lama menjadi keluhan masyarakat di wilayah tersebut.
“Kemarin saat reses perorangan di Muara Tuhup, masyarakat menyampaikan keinginan agar dibangun TPA. Masalah sampah cukup mengganggu kenyamanan warga,” ujar Dina saat dikonfirmasi, Rabu (18/6/2025).
Ia menilai, keberadaan TPA sangat penting, terutama bagi daerah padat penduduk seperti Kelurahan Muara Tuhup. Hingga saat ini, belum tersedia tempat pembuangan akhir yang representatif di wilayah itu.
Menurut Dina, usulan ini akan segera disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Murung Raya agar masuk dalam skala prioritas. Penanganan sampah harus menjadi bagian dari pembangunan berkelanjutan.
Dina berkomitmen mengawal aspirasi ini dalam pembahasan anggaran. Ia menyatakan akan mengusulkan pembangunan TPA tersebut dalam APBD Perubahan 2025.
“Kalaupun belum bisa direalisasikan di tahun ini, saya akan dorong kembali masuk di APBD Murni 2026,” katanya.
Sebagai unsur pimpinan di DPRD sekaligus wakil masyarakat dari Daerah Pemilihan (Dapil) II, Dina menilai pembangunan TPA adalah bagian dari tanggung jawab bersama dalam menciptakan lingkungan sehat dan bersih.
Tak hanya persoalan lingkungan, dalam kunjungan reses tersebut Dina juga meninjau sektor pendidikan. Ia menyambangi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muara Tuhup dan mendapat masukan soal keterbatasan ruang belajar.
Warga berharap ada pembangunan ruang kelas baru di sekolah tersebut. Saat ini, jumlah siswa yang meningkat tidak sebanding dengan fasilitas ruang yang tersedia.
“Usulan untuk penambahan ruang kelas memang cukup mendesak, apalagi menjelang tahun ajaran baru. Saya melihat langsung kondisinya,” ungkap Dina.
Menurutnya, pendidikan adalah kebutuhan dasar yang wajib difasilitasi negara. Maka, kebutuhan akan ruang belajar harus segera dipenuhi demi menunjang kegiatan belajar mengajar yang optimal.
Dina juga mengapresiasi partisipasi aktif warga dalam menyampaikan aspirasi secara langsung. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran publik untuk ikut terlibat dalam proses pembangunan daerah.
Ia memastikan semua usulan yang diterima akan dibahas lebih lanjut di DPRD dan dijadikan bahan pertimbangan dalam proses legislasi dan penganggaran.
“Fokus utama dari hasil reses kemarin adalah penyediaan fasilitas umum, terutama TPA dan infrastruktur pendidikan. Sebagai wakil rakyat, saya akan memperjuangkannya sampai terealisasi,” tutup Dina. (Jmy/And)