
INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Terkait pencemaran Sungai di Desa Sungai Hijau, Dusun Semanggang dan Desa Pangkalan Banteng oleh limbah PT GSPP anak cabang Astra, PDAM Tirta Arut wilayah Kecamatan Kecamatan Pangkalan Banteng berupaya terus agar bisa mengolah air layak konsumsi.
Kondisi air berwarna coklat, kotor dan berbau, di wilayah Desa Sungai Hijau, Dusun Semanggang dan Desa Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, membuat pelanggan PDAM setempat resah.
Direktur PDAM Tirta Arut Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat, Sapriansyah, mengatakan, pencemaran di Sungai tersebut masih dalam ambang bisa diolah air di PDAM.
“Sempat terhenti karena adanya dugaan cemaran limbah perusahaan sawit, kini pelayanan air bersih dari Perumdam Tirta Arut Pangkalan Bun, kembali operasional melayanai pelanggan yang ada di wilayah Kecamatan Pangkalan Banteng dan Pangkalan Lada,” sebut Sapriansyah, Rabu (7/6/2023).
“Memang dampak adanya dugaan cemaran, pelayanan air bersih sempat terhenti sekitar tiga hari. Saat ini sudah mulai operasional dan sudah bisa dinikmati pelanggan,” katanya.
Mulai kemarin, operasional dan layanan air bersih sudah normal untuk Kecamatan Pangkalan Banteng dan Kecamatan Pangkalan Lada, dengan jumlah pelanggan 6 ribu lebih.
Di samping itu, untuk membuktikan bahwa air sudah aman, saat tim terjun ke lokasi, meminum secara langsung air yang sudah diproses.
Dioperasionalkannya kembali, karena memang air baku saat ini sudah layak untuk digunakan. Hal itu, berdasarkan pengecekan yang dilakukan oleh tim pada Minggu (4/6/2023).
“Kemarin kita turun dan menguji sampel. Hasilnya secara fisik bau di air baku sudah berkurang, kemudian kita operasikan dengan tingkat Ph nya 7,6 dan kekeruhan hasil produksi sudah standar air bersih. Kemudian dari perwakilan Lab Mutu Agung, air kembali normal sehingga kita berani mengoperasionalkan,” jelasnya.
“Jadi tim yang meninjau kemarin meminum air hasil produksi, termasuk saya ikut minum airnya. Membuktikan bahwa ini air layak dioperasikan, atau dimanfaatkan oleh pelanggan,” pungkas Sapriansyah.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian