INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Bunda PAUD, Bunda Guru, sekaligus Bunda Literasi Kabupaten Katingan, Ny Sumiati Saiful, secara resmi membuka Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) bagi bidang Pembinaan SMP. Kegiatan ini berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Katingan, Rabu (3/12/2025).
Pelatihan tersebut menjadi bagian dari upaya memperkuat kompetensi digital bagi tenaga pendidik di era teknologi yang terus berkembang.
Dalam sambutannya, Sumiati mengajak seluruh peserta untuk bersyukur dapat berkumpul dan mengikuti pelatihan dengan keadaan sehat. Ia menegaskan bahwa penguasaan kompetensi abad ke-21 menjadi kebutuhan mendesak bagi dunia pendidikan di Kabupaten Katingan.
“Pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat peningkatan kualitas SDM, khususnya dalam menghadapi tantangan era digital,” ujarnya.
Sumiati menjelaskan bahwa kebijakan pendidikan nasional saat ini menempatkan penguatan sumber daya manusia sebagai prioritas utama. Transformasi pendidikan, termasuk penguasaan koding dan kecerdasan artifisial, bukan lagi sekadar tren sesaat, tetapi menjadi fondasi penting bagi kemajuan bangsa.
Menurutnya, teknologi harus dihadirkan bukan hanya sebagai alat bantu, tetapi sebagai keterampilan inti yang dikuasai guru maupun peserta didik.
Ia juga menyoroti bahwa mengajar bukan hanya sekadar menyampaikan materi, melainkan perpaduan antara ilmu dan seni. Guru dituntut tidak hanya menguasai konten, tetapi juga metode penyampaiannya.
“Penyampaian materi yang baik akan membuat peserta didik lebih mudah memahami pelajaran. Guru yang menguasai keterampilan mengajar akan menciptakan pembelajaran produktif dan relevan bagi tuntutan abad 21,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sumiati menyampaikan bahwa kemampuan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, hingga evaluasi merupakan bagian penting dari profesionalisme pendidik. Selain itu, guru harus mampu memotivasi siswa, memahami kebutuhan mereka, serta membangun lingkungan belajar yang positif dan inspiratif.
Ia menegaskan bahwa pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial sudah menjadi kebutuhan dalam pendidikan modern. Integrasi AI, menurutnya, tak hanya meningkatkan literasi digital, tetapi juga membangun kemampuan berpikir komputasional, pemecahan masalah, analisis data, algoritma, hingga pemahaman etika penggunaan teknologi.
Kementerian Pendidikan melalui Kemdikdasmen juga telah menekankan pentingnya integrasi kecerdasan artifisial dalam proses pembelajaran. Karena itu, pelatihan ini diharapkan dapat membekali para fasilitator dengan pemahaman mendalam untuk membawa konsep AI ke ruang-ruang kelas.
“Fasilitator nantinya diharapkan mampu mentransformasikan pengetahuan ini kepada para guru,” katanya.
Sumiati berharap peserta pelatihan dapat menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah masing-masing. Dengan guru yang kompeten, ia optimistis generasi muda Katingan akan tumbuh sebagai pengguna teknologi yang tidak hanya mahir, tetapi juga mampu berinovasi.
“Kita ingin anak-anak kita tidak hanya memakai teknologi, tapi juga menciptakan dan memanfaatkannya untuk hal yang lebih besar,” tutur Sumiati.
Di akhir sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.
“Kita berharap kegiatan serupa terus dilaksanakan untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan,” pungkasnya.
Editor: Andrian