website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Stok Beras Menumpuk Usai Program Bantuan Pangan Dihentikan, Bulog Kobar: Tunggu Instruksi

Kondisi beras yang menumpuk di Bulog Kobar. (Yus)

INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) secara resmi menghentikan sementara program bantuan pangan dan Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Kebijakan ini juga berlaku di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau, dan Sukamara.

Penghentian sementara penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ini bertujuan agar Bulog dapat lebih fokus menyerap hasil panen raya petani.

Langkah ini diharapkan mampu mencapai target pengadaan tiga juta ton beras setara hingga akhir April 2025. Keputusan tersebut efektif diberlakukan sejak 7 Februari 2025 berdasarkan surat resmi dari Badan Pangan Nasional.

Pasang Iklan

Pimpinan Kantor Cabang Bulog Kotawaringin Barat, Ricky Bagus Pratama, menjelaskan bahwa penghentian ini tidak hanya berlaku di Kobar, tetapi juga di seluruh Indonesia.

“Kami masih menunggu instruksi lebih lanjut terkait peruntukan stok beras yang ada, karena saat ini sebanyak 1.200 ton beras SPHP tersedia di gudang kami,” ungkap Ricky, Senin 17 Februari 2025.

Beras yang tersedia tersebut, lanjut Ricky, merupakan bagian dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Stok ini nantinya bisa dialokasikan untuk berbagai kebutuhan, seperti bantuan sosial (bansos), stabilisasi harga, maupun bantuan bencana, tergantung kebijakan lebih lanjut dari Badan Pangan Nasional.

Ia juga mengakui bahwa penghentian penyaluran beras SPHP ini berdampak langsung pada masyarakat, terutama menjelang bulan Ramadhan 2025.

Selama ini, beras SPHP menjadi salah satu pilihan utama masyarakat karena harganya yang terjangkau dengan kualitas yang baik.

“Harapan kami, kebijakan ini segera mendapatkan kejelasan agar stok beras yang ada dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan masyarakat,” pungkas Ricky.

Pasang Iklan

Meskipun demikian, Bulog terus berupaya memastikan ketersediaan stok tetap terjaga untuk memenuhi kebutuhan mendesak di masa mendatang.

Penulis: Yusro

Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan