
INTIMNEWS.COM, MUARA TEWEH – Dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Utara, H. Nurul Anwar dan Gun Sriwitanto, melakukan pemantauan langsung ke Pasar Bebas Banjir (PBB) dan Pasar Pendopo di Kota Muara Teweh, Sabtu (8/3/2025). Kunjungan ini bertujuan memantau stabilitas harga dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok selama bulan suci Ramadan 1446 Hijriah.
Keduanya berasal dari dua partai berbeda, yakni PKB dan PPP. Dalam kunjungan tersebut, mereka berdialog langsung dengan para pedagang untuk menggali informasi aktual mengenai perkembangan harga dan distribusi logistik bahan pangan.
“Kami ingin melihat langsung kondisi di lapangan, memastikan bahwa masyarakat masih bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga yang wajar,” ujar H. Nurul Anwar kepada wartawan.
Hasil pantauan menunjukkan bahwa ketersediaan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, daging, telur, dan sayur-mayur masih dalam kondisi aman. Namun demikian, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
Salah satu komoditas yang mengalami lonjakan adalah cabai rawit. Harga cabai jenis ini tercatat mencapai Rp170.000 per kilogram, sementara cabai tiung naik dari Rp90.000 menjadi Rp130.000 per kilogram.
Lonjakan harga ini dinilai wajar karena adanya faktor cuaca yang memengaruhi produktivitas panen. Hal tersebut disampaikan langsung oleh para pedagang di pasar.
“Harga cabai naik karena cuaca buruk. Panennya jadi berkurang. Sebelum puasa, harga cabai tiung hanya Rp90 ribu, sekarang sudah Rp130 ribu per kilogram,” kata Siti, salah seorang pedagang sayur di Pasar Pendopo.
Selain cabai, komoditas lainnya yang mengalami kenaikan adalah gula pasir dan beras. Gula naik sekitar Rp1.000 per kilogram, sedangkan beras naik Rp2.000 per kilogram dari harga sebelumnya.
Harga daging sapi juga terpantau fluktuatif. Di beberapa lapak, harga daging sapi berkisar antara Rp160.000 hingga Rp170.000 per kilogram, sedangkan harga telur ayam ras mencapai Rp32.000 per kilogram.
Meskipun demikian, pihak DPRD menilai kondisi pasar masih dalam batas wajar dan pasokan logistik tetap terjaga. Mereka menekankan pentingnya pengawasan berkelanjutan agar tidak terjadi spekulasi harga.
“Kami akan terus memantau agar harga-harga ini tidak melambung terlalu tinggi. Yang utama adalah memastikan rantai pasok tetap lancar sampai Idul Fitri,” ujar Gun Sriwitanto.
Langkah antisipatif ini juga sebagai bentuk komitmen DPRD untuk menjaga ketahanan pangan daerah, terutama pada periode Ramadan yang biasanya terjadi lonjakan permintaan pasar.
Menurut H. Nurul Anwar, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Perdagangan dan Dinas Ketahanan Pangan untuk mengendalikan inflasi harga bahan pokok.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembelian secara berlebihan (panic buying), serta tetap tenang karena stok bahan pangan masih dinyatakan aman.
“Informasi dari pedagang dan pihak pasar menunjukkan pasokan cukup. Insya Allah, bahan pokok tetap tersedia hingga menjelang Idul Fitri,” pungkasnya.
Kegiatan pemantauan ini juga diharapkan menjadi sarana untuk menyerap aspirasi pedagang dan konsumen, guna dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan distribusi pangan ke depan.
Penulis : Saleh
Editor : Maulana Kawit