INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Pada hari Senin, 30 September 2024, berlangsung Kegiatan Sosialisasi Moderasi Beragama yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kotawaringin Barat. Acara ini bertempat di Aula “Bhineka Tunggal Ika” Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kotawaringin Barat, Jl. Jend. Sudirman No. 18 Pangkalan Bun. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting yang memiliki peran dalam menjaga kerukunan umat beragama di Kabupaten Kotawaringin Barat.
Beberapa tokoh yang hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Kotawaringin Barat, Edie Faganti, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotawaringin Barat, Mulyono, Kasat Binmas Polres Kotawaringin Barat, Iptu H. Wiyoto, Kasdim 1014/Pbn, Kapt. Inf. Sumarna, Ketua FKUB Kobar, Abdul Kadir, serta Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kotawaringin Barat, H. Muhammad Asroqi. Tak ketinggalan, tokoh agama dan tokoh masyarakat dari berbagai elemen di Kabupaten Kotawaringin Barat turut berpartisipasi sebagai peserta dalam sosialisasi ini.
Sosialisasi ini bertujuan untuk mempromosikan pandangan, sikap, dan praktik beragama yang moderat. Moderasi beragama sendiri adalah konsep yang mengedepankan sikap tengah dalam menjalankan agama, menghindari ekstremisme dan fanatisme yang dapat memicu konflik antarumat beragama. Dengan pendekatan moderasi, diharapkan umat beragama dapat hidup berdampingan secara damai, toleran, dan harmonis, baik antar sesama maupun dengan penganut agama lain.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Kesbangpol Kotawaringin Barat, Drs. Edie Faganti, menekankan pentingnya kegiatan seperti ini sebagai wadah untuk berdiskusi dan membangun komunikasi antarumat beragama. “Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat terwujud suasana yang rukun dan damai antar umat beragama di Kabupaten Kotawaringin Barat. Komunikasi yang terbuka dan dialog yang baik menjadi kunci utama dalam menjaga persatuan dan kedamaian di tengah keragaman,” ungkapnya.
Edie juga mengingatkan bahwa moderasi beragama bukan berarti melemahkan keyakinan pribadi, tetapi lebih kepada mengedepankan sikap toleran dan saling menghormati di tengah perbedaan. Dengan demikian, kerukunan antarumat beragama bisa semakin kokoh dan harmonis di tengah masyarakat yang plural seperti di Kabupaten Kotawaringin Barat.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotawaringin Barat, Mulyono, juga menambahkan bahwa tokoh agama dan tokoh masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarkan pesan-pesan moderasi beragama kepada masyarakat. Mereka diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mendorong umatnya untuk bersikap inklusif, menjunjung tinggi persaudaraan, dan menolak segala bentuk intoleransi.
Selain itu, Ketua FKUB Kobar, Abdul Kadir, menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat dalam menciptakan kondisi sosial yang kondusif. Menurutnya, moderasi beragama adalah langkah strategis untuk mencegah konflik horizontal yang sering kali muncul karena salah paham atau fanatisme.
Kegiatan sosialisasi ini berjalan dengan lancar dan mendapat sambutan positif dari peserta yang hadir. Mereka berharap agar sosialisasi serupa terus diadakan secara rutin untuk memperkuat pemahaman moderasi beragama di tengah masyarakat. Dengan begitu, Kabupaten Kotawaringin Barat dapat menjadi contoh wilayah yang berhasil menjaga kerukunan dan harmoni dalam kehidupan beragama, meskipun dihuni oleh masyarakat dengan latar belakang agama yang berbeda-beda.
Semoga melalui upaya yang terus-menerus seperti ini, toleransi dan kerukunan di Kabupaten Kotawaringin Barat dapat terpelihara dengan baik, sehingga tercipta kehidupan masyarakat yang damai dan harmonis.