INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Aksi mogok makan dilakukan oleh mahasiswa dan rakyat di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Provinsi Nusa Tenggara Barat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang (AMANAT) di Kantor Komnas HAM di Jakarta. Aksi ini sebagai bentuk perlawanan serta perjuangan untuk meraih hak-hak yang telah dirampas para cukong mafia tambang, Jumat (16/12/2022).
Aksi tersebut tampaknya mendapat perhatian serius dari kalangan mahasiswa di setiap wilayah di Indonesia, tidak terkecuali di wilayah Kalimantan Tengah.
Penderitaan rakyat di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB) karena keberadaan tambang emas dan tembaga PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sudah melampaui batas kemanusiaan.
Kasus-kasus kejahatan dan pelanggaran HAM seperti kecelakaan kerja hingga menyebabkan cacat dan kematian, PHK sepihak, black list, alert list, pemberangusan serikat pekerja (union busting), pencemaran lingkungan dengan membuang limbah tailing tambang sebesar 140.000 metrik ton per hari selama lebih dari 30 tahun ke Teluk Senunu, perampasan tanah rakyat, hingga manipulasi dan korupsi dana CSR/PPM yang menjadi hak masyarakat lingkar tambang dan kewajiban perusahaan.
Sebagai bentuk dukungan penuh terhadap aksi yang dilakukan oleh AMANAT KSB. Ratusan mahasiswa tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Palangka Raya melakukan aksi solidaritas serta pernyataan sikap di depan Kampus Universitas Kristen Palangka Raya (Unkrip), Jumat (16/12/2022)
Pemantauan dilapangan. dalam aksi tersebut, mahasiswa aksi tampak membawa sejumlah spanduk. salah satu spanduk yang dibawa bertuliskan “TUTUP PT. AMMAN MINERAL” serta ada beberapa spanduk yang memuat foto dari jajaran direksi Amman Mineral.
Dalam kegiatan aksi tersebut, mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Kota Palangka Raya serta beberapa organisasi mahasiswa ekstra kampus ini, selain menyampaikan sejumlah sikap atas persoalan yang terjadi di KSB, peserta aksi juga melakukan aksi pembakaran sejumlah spanduk bergambar foto dari direksi PT. Amman Mineral.
Salah satu peserta aksi, M. Kadafi ketika diwawancarai media menyampaikan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas dari mahasiswa palangkaraya yang mengutuk dan mengecam kasus yang terjadi di Nusa Tenggara Barat tepanya di KSB.
“Dimana telah terjadi kriminalisasi terhadap buruh atau pekerja oleh perusahaan tambang yaitu PT. Amman Mineral. kita juga meminta perusahaan yang bersangkutan ditutup,” kata Kadafi.
Adapun pernyataan sikap yang disampaikan dalam aksi solidaritas mahasiswa Palangka Raya tersebut yakni, pertama, mendukung penuh perjuangan mahasiswa dan rakyat KSB yang tergabung dalam AMANAT (Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang) untuk terus melawan dan memperjuangkan hak-haknya yang dirampas PT Amman Mineral baik hak hidup, hak atas pekerjaan, hak atas informasi, hak atas lingkungan, dan hak untuk mendapatkan manfaat yang optimal untuk peningkatan kesejahteraannya atas hadirnya tambang di daerahnya.
Kedua, mendukung dan menyatakan solidaritas pada Aksi Mogok Makan Mahasiswa dan Rakyat Sumbawa Barat di kantor Komnas HAM di Jakarta.
Ketiga, mendesak Komnas HAM untuk segera memanggil dan memeriksa Direksi PT Amman Mineral atas serangkaian pelanggaran HAM dan kejahatan korporasi yang dilakukan pada rakyat Sumbawa Barat. (*)
Editor: Andrian