website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Realisasi Pendapatan Daerah Kotim 2024 Capai 95 Persen

Kepala Bapenda Kotim, Ramadansyah. (Ibrahim JM)

INTIMNEWS.COM,SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) mencatat realisasi pendapatan daerah pada tahun 2024 mencapai Rp2,3 triliun atau 95,92 persen dari target yang telah ditetapkan.

“Alhamdulillah, dari target yang telah ditentukan, realisasi pendapatan daerah secara keseluruhan mencapai Rp2,3 triliun atau 95,92 persen,” ujar Kepala Bapenda Kotim Ramadansyah, Jumat 10 Januari 2025.

la menjelaskan bahwa target pendapatan daerah pada 2024 adalah Rp2,43 triliun, sedangkan realisasinya mencapai Rp2,33 triliun. Dengan demikian, masih terdapat kekurangan sebesar Rp99,12 miliar dari target yang ditetapkan.

Menurutnya, secara persentase, capaian pendapatan daerah pada 2024 sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 97 persen. Namun, secara nominal, pendapatan daerah menunjukkan peningkatan signifikan dari Rp2,1 triliun pada 2023 menjadi Rp2,3 triliun pada 2024

Pasang Iklan

“Memang secara persentase lebih kecil, tetapi secara nominal ada peningkatan signifikan dari Rp2,1 triliun pada 2023 menjadi Rp2,3 triliun pada 2024,” ungkapnya.

la menambahkan, peningkatan nominal tersebut terjadi karena target pendapatan daerah pada 2024 lebih besar dibandingkan 2023. Pada 2024, target pendapatan ditetapkan sebesar Rp2,43 triliun, sedangkan pada 2023 sebesar Rp2,2 triliun.

“Pendapatan daerah Kotim pada 2024 terdiri dari tiga variabel, yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan capaian 51,86 persen, Pendapatan Transfer 109,55 persen, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah,” jelas Ramadansyah.

Meski secara keseluruhan capaian pendapatan cukup baik, Ramadansyah mengungkapkan bahwa masih ada kendala pada dua jenis pajak daerah, yaitu pajak sarang burung walet dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

“Pajak sarang burung walet hanya terealisasi sebesar 61,76 persen dari target Rp560 juta, sementara BPHTB hanya mencapai 6,95 persen dari target Rp349,98 miliar,” lanjutnya.

Ramadansyah menegaskan bahwa kendala utama dalam mencapai target pendapatan daerah adalah realisasi PAD yang belum maksimal, terutama dari sektor pajak daerah.

Pasang Iklan

“Realisasi PAD hanya mencapai 25,27 persen dari target yang telah ditetapkan. Ini menjadi perhatian kami ke depan untuk meningkatkan kinerja dalam pemungutan pajak daerah,” pungkasnya.

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan