website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Penguatan Pendidikan Seni Budaya Sejak Dini di Kalteng Tunjukkan Tren Positif

Kepala UPT Taman Budaya Kalteng, Widea D. Bintib saat diwawancarai oleh Intimnews usai acara pertemuan Regional Kalimantan III.(Redha)

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah menekankan pentingnya penanaman nilai seni dan budaya lokal sejak usia dini. Penegasan ini disampaikan oleh Kepala UPT Taman Budaya, Widea D. Bintib, dalam kegiatan Pertemuan Regional Kalimantan yang digelar di Palangka Raya, Minggu, 18 Mei 2025.

Dalam kesempatan itu, Widea menyatakan bahwa perkembangan minat anak-anak terhadap seni dan budaya di Kalimantan Tengah menunjukkan tren yang menggembirakan. Ia menyebut peningkatan ini sebagai hasil dari pembinaan berkelanjutan yang dilakukan oleh berbagai sanggar seni di daerah.

“Kalimantan Tengah, khususnya saat ini, pengenalan seni dan budaya khas daerah mulai berkembang. Dari anak-anak usia dini hingga remaja sudah dididik di sanggar-sanggar seni,” kata Widea.

Ia mencatat bahwa sejumlah sanggar bahkan telah membuka kelas khusus untuk anak usia dini. Langkah ini, menurutnya, menjadi fondasi penting bagi pelestarian budaya jangka panjang.

“Pertumbuhannya cukup signifikan. Bahkan kini beberapa sanggar sudah membuka kelas khusus untuk anak usia dini,” ujarnya.

Widea juga mengungkapkan adanya upaya koordinasi lintas sektor dalam memperkuat pendidikan seni dan budaya. Salah satu yang sedang dikembangkan adalah kolaborasi antara Disbudpar dan Dinas Pendidikan untuk mengintegrasikan aktivitas kesenian ke dalam kurikulum sekolah.

Ia mengusulkan agar setiap sekolah memiliki sanggar seni sebagai bagian dari pembelajaran mata pelajaran Seni dan Budaya. Dengan begitu, pelajaran tidak hanya teoritis, tapi juga berbasis praktik langsung.

“Mungkin bisa dikembangkan oleh Dinas Pendidikan, ya. Bisa saja satu sekolah memiliki satu sanggar seni yang mengisi mata pelajaran Seni dan Budaya,” jelasnya.

Dari sisi Disbudpar, menurut Widea, pihaknya siap memfasilitasi pementasan hasil karya seni para siswa melalui sarana milik pemerintah, seperti UPT Taman Budaya.

“Kami bisa memfasilitasi pementasannya di UPT Taman Budaya agar mereka punya ruang untuk tampil dan dikenal masyarakat,” katanya.

Ia menegaskan bahwa seni dan budaya lokal bukan hanya soal pertunjukan, melainkan nilai-nilai yang harus ditanamkan sejak dini agar tidak terkikis oleh budaya luar.

“Karena nilai seni dan budaya yang ada di sini harus ditanamkan sejak dini,” ujar Widea.

Menurutnya, generasi muda yang memahami akar budayanya akan lebih siap menjaga dan mengembangkan warisan leluhur dengan pendekatan yang kontekstual dan kreatif.

Widea juga menilai bahwa pelestarian budaya tidak bisa hanya dibebankan pada instansi tertentu. Diperlukan kerja sama semua pihak, mulai dari pemerintah, sekolah, komunitas seni, hingga keluarga.

Ia berharap upaya kolaboratif ini mampu memperkuat identitas budaya Kalimantan Tengah dan menciptakan generasi yang bangga terhadap daerahnya.

“Kalau sejak kecil sudah dikenalkan dan diajak mencintai budaya sendiri, maka besar nanti mereka akan tumbuh jadi pelindung dan pengembang budaya itu,” katanya.

Disbudpar berkomitmen menjadikan Taman Budaya sebagai pusat edukasi seni yang terbuka bagi masyarakat, sekaligus ruang bertumbuhnya kreativitas anak-anak daerah.

Penulis Redha
Editor Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan