website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Pemprov Kalteng Segera Bangun Super Aplikasi, Layanan 20 SKPD akan Jadi Satu Pintu

KONFERENSI PERS – Kadiskominfosantik Provinsi Kalteng, Agus Siswadi (kanan) menyampaikan konferensi pers dalam kegiatan Uji Kompetensi Wartawan di Hotel Bahalap Palangka Raya, Jumat 16 Juni 2023. (Andrian)

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) baru saja melaksanakan kick off meeting dalam rangka mempercepat implementasi SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik).

Hal ini disampaikan Kadiskominfosantik Provinsi Kalteng, Agus Siswadi dalam kegiatan Uji Kompetensi Wartawan di Hotel Bahalap Palangka Raya, Jumat 16 Juni 2023.

“SPBE merupakan tuntutan dari era teknologi saat ini, baik dari nasional maupun daerah. Jadi pelaksanaan pemerintahan berbasis elektronik ini menjadi tuntutan utama dan kita harapkan di 2024 sudah bisa running (terlaksana, red),” katanya.

Ia menjelaskan, dalam empat bulan ke depan tim Diskominfosantik dan SPBE akan melakukan pendalaman dan pengumpulan data ke tiap SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Provinsi Kalteng.

Pasang Iklan

Dalam tahun pertama, SPBE akan difokuskan pada dua hal, yakni Super Aplikasi dan Kalteng Satu Data. Super Aplikasi akan menggabungkan seluruh pelayanan yang ada di SKPD.

“Dengan euforia digital yang sangat luar biasa saat ini, masing-masing perangkat daerah membangun aplikasi layanan. Sehingga ada ratusan aplikasi layanan yang tersedia,” ujar Agus.

Banyaknya aplikasi layanan justru membuat masyarakat kesulitan dan kebingungan mengakses layanan dari tiap perangkat daerah. Oleh karena itu, Super Aplikasi akan dibuat agar semua layanan masuk dalam satu pintu.

Selanjutnya yang akan dibangun Diskomifosantik adalah Kalteng Satu Data. Ini untuk mengefektifkan layanan yang sedang berjalan. Dimana saat ini, untuk memenuhi kebutuhan Satu Data Indonesia harus melakukan dua kali memasukkan data.

“Dengan Kalteng Satu Data, nanti akan terintegrasi dan terkoneksi ke Satu Data Indonesia. Jadi tidak ada perbedaan data antara kabupaten, provinsi maupun nasional,” tutur Agus.

Agus menambahkan, selama ini memang banyak terjadi kebocoran data dari aplikasi yang dibuat oleh SKPD. Kebocoran data tersebut, lanjut Agus, disebabkan oleh beberapa hal.

Pasang Iklan

“Hampir 30 persen disebabkan oleh kelalaian dari sistem kita, karena mungkin belum melalui tes di Diskominfosantik. Dengan Pergub SPBE yang saat ini ada, SKPD tidak bisa sembarang membuat aplikasi,” urai mantan wartawan itu.

Untuk sementara, Diskominfosantik akan mendahulukan layanan utama dari 20 SKPD Kalteng.

Mengenai potensi serangan hacker atau penyalahgunaan data yang akan terjadi pada Super Aplikasi, Agus menjelaskan Kalteng adalah provinsi pertama yang memiliki tim tanggap siber di Kalimantan.

“Ribuan data di Diskominfosantik sampai hari ini aman, kita bersyukur ada tim tanggap siber,” ucapnya.

Rata-rata per hari, ada serangan siber sebanyak 60-70. Sementara pada 2022, ada 16 juta serangan dalam satu tahun ke Diskominfosantik Provinsi Kalteng.

“Ada beberapa modus serangan siber yang dipakai, pertama menghancurkan data, mencuri data, menghancurkan sistem, lalu ada juga yang coba-coba atau ‘uji ajian’,” seloroh Agus.

Pasang Iklan

Untuk mendukung rencana Super Aplikasi dan Kalteng Satu Data, Diskominfosantik mengungkapkan bahwa salah satu kendalanya adalah masih banyaknya blank spot di daerah.

“Kita ada 419 titik blank spot saat ini. Sehingga ini juga menjadi fokus kita agar nantinya program Super Aplikasi dan Kalteng Satu Data bisa maksimal dijalankan,” beber Agus.

“Selain itu, kendala yang lain adalah masih banyak daerah yang belum teraliri listrik. Kami sudah ada pertemuan dengan PLN, provider, dan BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) untuk merumuskan percepatan Kalteng Merdeka Sinyal dan Merdeka Gelap di 2024,” tutupnya.

Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan