website murah
website murah
website murah
website murah

Pemprov Kalteng Genjot Hilirisasi, Kurangi Ketergantungan pada Tambang dan Perkebunan

Plt Sekda Kalteng, Leonardo S. Ampung. (Shr)

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menegaskan komitmennya untuk mempercepat perubahan struktur ekonomi daerah agar tidak terus bergantung pada sektor tambang dan perkebunan.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng, Leonard S. Ampung, mengatakan arah pembangunan ekonomi Kalteng ke depan akan difokuskan pada hilirisasi dan pengembangan industri manufaktur.

Ia menilai, dua sektor itu menjadi kunci untuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Harapan kita tertuju pada hilirisasi dan industri manufaktur, karena secara teoritis bisa menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat,” ujarnya, Selasa, 14 Oktober 2025.

Namun, Leo mengakui bahwa upaya tersebut masih menghadapi tantangan besar. Hingga kini, investasi yang masuk ke Kalteng masih didominasi oleh sektor-sektor ekstraktif seperti pertambangan dan perkebunan.

“Pemerintah daerah berupaya melakukan perubahan struktur ekonomi dengan mendorong investasi. Tetapi investasi yang datang masih banyak ke sektor tambang dan perkebunan,” jelasnya.

Ia menambahkan, kapasitas industri pengolahan di Kalteng masih sangat terbatas. Produk-produk hasil daerah umumnya masih dijual dalam bentuk mentah, belum diolah menjadi produk jadi yang bernilai tambah tinggi.

“Hilirisasi di Kalteng belum sampai pada produk akhir. Kita masih lemah dalam menghasilkan barang dengan nilai tambah tinggi,” tegasnya.

Selain persoalan teknis, Sekda juga menyoroti arah kebijakan investasi nasional yang menurutnya belum sepenuhnya berpihak pada daerah di luar Jawa.

“Alih-alih memanfaatkan kawasan industri di Kalimantan, pemerintah pusat justru lebih fokus membangun kawasan industri baru di Pulau Jawa,” katanya.

Ia mencontohkan, kawasan industri seperti KI Sungai Tabat, KI Kumai Multy Energy, dan KI Rimau di Kalteng belum masuk dalam daftar perencanaan Bappenas, padahal sudah ditetapkan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan RPJMN.

“Kalau kawasan industri kita tidak masuk perencanaan nasional, maka pembangunan ekonomi di Jawa akan semakin maju, sedangkan Kalimantan tertinggal,” ujarnya menegaskan.

Ia berharap, pemerintah pusat dapat memberi perhatian lebih besar pada pengembangan kawasan industri di Kalteng agar hilirisasi benar-benar berjalan.

Editor : Maulana Kawit

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan