website murah
website murah
website murah
website murah

Pemprov Kalteng Dorong Program KB Sebagai Strategi Tekan Stunting

Wagub Kalteng Edy Pratowo, bersama Ketua TP-PKK Kalteng, Aisyah Thisia Agustiar Sabran, dan Kepala Dinas P3APPKB Provinsi Kalteng, Linae Victoria Aden saat menghadiri Rakor Percepatan Penurunan Stunting di Aula Jayang Tinggang, Kantor Gubernur Kalteng, Selasa, 12 Agustus 2025. (Suhairi)

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menekankan pentingnya program Keluarga Berencana (KB) sebagai salah satu strategi untuk menekan angka stunting.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng, Edy Pratowo, mewakili Gubernur Agustiar Sabran, dalam Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dan Bangga Kencana di Aula Jayang Tingang, Selasa, 12 Agustus 2025.

Edy menyatakan bahwa program KB berperan besar dalam menciptakan keluarga yang berkualitas, sehat, dan sejahtera. “KB bukan hanya mengatur jumlah anak, tapi juga memastikan setiap anak lahir dalam kondisi sehat dan mendapat perhatian yang cukup dari orang tua,” ujarnya.

Ia meminta pemerintah kabupaten/kota bersama TPPS memaksimalkan penggunaan Dana Alokasi Khusus Bantuan Operasional Keluarga Berencana (DAK BOKB) untuk kegiatan yang mendukung penurunan stunting.

“Kita ingin seluruh program ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tegas Edy.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalteng, Sunarto, menyampaikan bahwa evaluasi program KB di Kalteng menunjukkan hasil positif. Sejumlah indikator nasional seperti Total Fertility Rate (TFR), penggunaan kontrasepsi modern, angka kelahiran remaja, dan indeks pembangunan keluarga telah melampaui target.

Menurut Sunarto, keberhasilan ini tidak lepas dari peran aktif Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan kader KB di desa. Namun, ia mengingatkan bahwa persentase kebutuhan ber-KB yang belum terpenuhi (unmet need) masih cukup tinggi, yaitu 11,1 persen, sementara target nasional adalah 7,4 persen.

“Saat ini juga sedang berlangsung Pemutakhiran Pendataan Keluarga yang dilaksanakan pada 22 Juli–21 Agustus 2025 dengan capaian sementara 13,80 persen,” jelasnya.

Selain itu, tujuh daerah di Kalteng, termasuk Kota Palangka Raya, terpilih menjadi lokasi survei Modul Kesulitan Fungsional pada Anak (CFM) yang akan dilaksanakan September 2025.

Rakor ini juga dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepahaman, penyerahan Surat Keputusan (SK) Genting secara simbolis, dan penyerahan Alat Teknologi Tepat Guna (ATTG) untuk Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) se-Kalteng.

Acara dihadiri oleh Ketua TP PKK Kalteng Aisyah Thisia Agustiar Sabran, Plt. Sekretaris Daerah Leonard S. Ampung, para bupati/wali kota se-Kalteng, serta kepala perangkat daerah terkait.

Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan