
INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Herson B. Aden, secara resmi membuka kegiatan puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 yang digelar di Aula Rahan, Lantai II Gedung Rektorat Universitas Palangka Raya (UPR), Selasa, 14 Oktober 2025.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalteng ini bertujuan meningkatkan literasi dan akses masyarakat terhadap produk serta layanan jasa keuangan yang aman, legal, dan terlindungi dari praktik ilegal.
Dalam sambutan yang mewakili Gubernur Kalteng, Herson menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah, OJK, lembaga jasa keuangan, dan dunia akademik dalam memperkuat ekosistem keuangan di daerah.
“Kehadiran Bapak dan Ibu merupakan wujud nyata sinergi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah, OJK, lembaga jasa keuangan, dan dunia akademisi,” ujarnya.
Mengusung tema “Inklusi Keuangan untuk Semua, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, Herson menyampaikan bahwa keberhasilan pembangunan daerah dan nasional sangat bergantung pada partisipasi aktif seluruh masyarakat dalam sistem keuangan formal.
Ia mengungkapkan, berdasarkan data tahun 2025, tingkat literasi keuangan nasional mencapai 66,46 persen, sedangkan tingkat inklusi keuangan sudah menyentuh 80,51 persen. Meski capaian ini patut disyukuri, Herson mengingatkan masih adanya kesenjangan antara literasi dan inklusi.
“Fakta bahwa tingkat literasi masih lebih rendah daripada inklusi menimbulkan kerentanan, terutama di era digital yang rawan terhadap kejahatan dan penipuan keuangan,” tutur Herson.
Untuk itu, pemerintah daerah terus mendukung upaya percepatan inklusi keuangan di Kalteng dengan berbagai langkah konkret, seperti memperluas jaringan layanan keuangan hingga ke desa melalui Agen Laku Pandai, mendukung Program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN), serta memperkuat akses pembiayaan bagi UMKM.
Selain itu, Herson juga mendorong pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dan pelaku usaha dapat menggunakan dompet digital serta layanan fintech yang legal dan aman.
“Kami berharap literasi dan inklusi keuangan dapat dipercepat penyerapannya hingga ke seluruh lapisan masyarakat,” katanya.
Ia menegaskan pentingnya sinergi seluruh pihak untuk membangun sistem keuangan yang aman, stabil, dan terpercaya.
“Melalui sinergi ini, upaya pencegahan penipuan, aktivitas keuangan ilegal, dan maraknya investasi bodong diharapkan dapat ditingkatkan,” tutupnya.
Selain pembukaan dan sambutan, kegiatan BIK 2025 juga diisi dengan seminar edukasi keuangan bagi pelajar dan mahasiswa, serta penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba yang diselenggarakan oleh OJK Kalteng.