INTIMNEWS.COM,SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali menegaskan komitmennya dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan narkotika dan bahan adiktif lainnya di Kotim.
“Kami akan terus berkomitmen dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan Narkoba ini,” ujar Pj Sekda Kotim Sanggul Lumban Gaol, Jumat 8 November 2024.
Sanggul menjelaskan beberapa langkah konkret yang akan ditempuh, termasuk pemberian sanksi tegas kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat narkoba, hingga pemberhentian secara langsung bagi mereka yang terbukti terlibat.
Pemkab Kotim akan memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) yang direncanakan akan mulai operasional pada tahun 2025.
“Wilayah Kotim sangat rawan terhadap peredaran narkoba, mengingat adanya banyak perusahaan besar yang mempekerjakan tenaga kerja di bidang berat seperti tambang dan perkebunan. Hal ini bisa mendorong mereka untuk menggunakan narkoba agar tetap kuat saat bekerja,” jelas Sanggul.
Sebagai langkah preventif, Pemkab Kotim menargetkan penambahan jumlah Desa Bersih Narkoba (Bersinar) di setiap kecamatan setiap tahunnya, dengan harapan seluruh desa nantinya bebas dari peredaran narkoba.
“Desa Bersinar ini efektif untuk menekan peredaran narkoba. Pengguna dan pengedar narkoba akan merasa terancam jika desa memiliki pengawasan ketat, sehingga mereka akan pindah atau bahkan meninggalkan Kotim jika semua desa sudah Bersinar,” tambahnya.
Desa Bersinar ini efektif untuk menekan peredaran narkoba. Pengguna dan pengedar narkoba akan merasa terancam jika desa memiliki pengawasan ketat, sehingga mereka akan pindah atau bahkan meninggalkan Kotim jika semua desa sudah Bersinar.
Pemkab Kotim juga tengah mempersiapkan pembangunan Rumah Sakit Rehabilitasi Narkoba pada tahun 2025. Menurutnya aka dilakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi, ada rencana untuk mendirikan satu rumah sakit rehabilitasi di Kalimantan Tengah, dan Kotim memiliki peluang besar menjadi lokasinya, mengingat tingginya angka peredaran narkoba di wilayah ini.
“Kami berharap rumah sakit ini dapat membantu para pengguna narkoba untuk pulih. Karena pada dasarnya pengguna narkoba adalah orang sakit yang butuh pengobatan, sedangkan musuh utama kita adalah para bandar yang harus diberantas,” pungkasnya.