INTIMNEWS.COM. PANGKALAN BUN – Tragedi kebakaran melanda kawasan Jalan Edy Swargono, Gang Kelapa 2, RT 5, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, pada Minggu dini hari (8/9/2024). Api yang berkobar hebat tersebut melahap lima rumah warga, meninggalkan enam Kepala Keluarga (KK) dengan total 20 jiwa dalam keadaan tanpa tempat tinggal.
Duka mendalam menyelimuti warga yang terdampak kebakaran, namun bantuan cepat datang dari berbagai pihak, termasuk dari PDAM Tirta Arut Kotawaringin Barat. Dalam upaya meringankan beban para korban, PDAM Tirta Arut memberikan bantuan air minum bagi para warga yang saat ini tinggal di tenda darurat. Direktur PDAM Tirta Arut, Sapriansyah, menyatakan bahwa bantuan tersebut adalah bentuk kepedulian dan panggilan hati sebagai sesama warga.
“Kami merasa terpanggil untuk membantu mereka yang terdampak kebakaran. Air bersih adalah kebutuhan dasar, apalagi di situasi darurat seperti ini. Kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban mereka,” ujar Sapriansyah pada Senin 9 September 2024.
Para korban kebakaran kini sementara tinggal di tenda darurat yang didirikan di sekitar lokasi kejadian. Lurah Madurejo, Deni Januar, menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang diberikan oleh PDAM Tirta Arut, yang sangat berarti bagi para korban yang mengalami kekurangan air minum selama berada di pengungsian.
“Alhamdulillah, bantuan dari PDAM Tirta Arut berupa air minum sudah kami terima. Ini sangat penting, mengingat kebutuhan air minum sangat mendesak bagi para korban yang kini tinggal di tenda darurat. Kami sangat mengapresiasi respons cepat dari PDAM,” tutur Lurah Deni.
Deni juga menambahkan bahwa selain air minum, kebutuhan lain seperti makanan, pakaian, dan selimut masih sangat diperlukan. “Kami berharap bantuan dari berbagai pihak terus berdatangan, karena kondisi para korban sangat memprihatinkan. Mereka kehilangan tempat tinggal dan harta benda dalam kebakaran ini.”
Bagi para korban, kebakaran ini tidak hanya menghancurkan rumah, tetapi juga menyisakan trauma mendalam. Banyak dari mereka yang harus memulai dari awal, dengan hanya sedikit barang yang tersisa.
Salah satu korban, bercerita tentang momen saat api mulai berkobar. “Kami tidak sempat menyelamatkan apa-apa. Hanya bisa berlari keluar untuk menyelamatkan diri. Semua habis terbakar, rumah, barang-barang, semua hilang,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Namun, meski dalam kondisi sulit, solidaritas dari sesama warga dan bantuan yang terus mengalir memberikan harapan bagi mereka yang terdampak. Bantuan air minum dari PDAM Tirta Arut menjadi salah satu contoh nyata bagaimana kebersamaan dan kepedulian dapat membantu meringankan penderitaan di masa-masa sulit.
Kebakaran yang terjadi di kawasan padat penduduk ini kini sedang dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang untuk mengetahui penyebab pasti insiden tersebut. Sementara itu, upaya pemulihan dan bantuan terus berjalan, dengan harapan para korban dapat segera bangkit dari musibah ini.
Aksi Sosial untuk Kemanusiaan, PDAM Tirta Arut Kotawaringin Barat telah menunjukkan komitmennya dalam membantu warga yang terkena bencana. Tidak hanya dalam menyediakan layanan air bersih, PDAM juga berperan aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan, seperti yang ditunjukkan dalam respons cepat terhadap bencana kebakaran ini.
“Ini bukan pertama kalinya kami terlibat dalam aksi sosial. Setiap ada bencana atau kejadian darurat, kami selalu siap untuk membantu dengan segala sumber daya yang kami miliki. Kami percaya, dengan saling membantu, kita bisa melalui setiap cobaan bersama-sama,” tambah Sapriansyah.
Harapan besar disematkan pada bantuan yang terus mengalir, baik dari pemerintah daerah, pihak swasta, maupun masyarakat umum. Bersama-sama, mereka bekerja keras untuk memastikan bahwa para korban kebakaran di Madurejo dapat segera bangkit dan menjalani kehidupan mereka kembali dengan penuh semangat.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit