INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Para pedagang UMKM yang biasa berjualan di area kuliner Alun-Alun Istana Kuning kini mengeluhkan penurunan pendapatan yang sangat signifikan setelah hampir dua bulan dipindahkan ke lokasi sementara.
Pemindahan ini terjadi seiring dengan adanya renovasi lapangan Tugu di Alun-Alun Istana Kuning, yang dijadwalkan berlangsung selama tiga bulan. Sejak pindah ke lokasi baru di luar pagar Alun-Alun, banyak pedagang mengaku mengalami penurunan omset hingga 80%.
Salah satu pengurus UMKM, menyatakan bahwa selama empat malam berturut-turut, ia tidak mendapatkan satu pun pembeli. Bahkan, ada beberapa pedagang lain yang hanya berhasil menjual satu porsi makanan dalam sehari. Situasi ini dianggap sangat menyedihkan dan semakin lama mereka khawatir akan kehilangan modal yang tersisa, Sabtu (12/10).
“Selama ini kami bertahan untuk tetap berjualan agar Alun-Alun tetap hidup dan berjalan. Namun, kondisi sekarang sangat memprihatinkan. Banyak dari kami yang punya tanggungan dan cicilan di bank, seperti di Bank Marunting. Jika kondisi seperti ini terus berlanjut, kami mungkin harus tutup,” ungkap Ati salah satu pedagang dengan nada sedih.
Para pedagang juga menyoroti minimnya fasilitas di lokasi baru yang diduga menjadi penyebab utama sepinya pengunjung. Tidak ada cukup tempat duduk untuk pengunjung yang ingin bersantai sambil menikmati hidangan, sehingga banyak yang lebih memilih tempat lain. Selain itu, karena lokasi baru ini masih relatif belum dikenal, banyak masyarakat yang mungkin belum tahu tentang pemindahan ini.
“Jumlah pengunjung di tempat baru ini sangat sedikit dibandingkan dengan saat kami masih berjualan di Alun-Alun lama. Orang-orang biasanya datang ke sini bukan hanya untuk mencari makanan, tapi juga untuk bersantai di tempat yang nyaman. Sekarang, fasilitas duduk sangat terbatas, membuat pengunjung kurang tertarik,” jelas Ati.
Para pedagang berharap ada solusi cepat dari pemerintah agar kondisi ini dapat segera membaik. Mereka menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan penambahan fasilitas di lokasi sementara, atau setidaknya memberikan promosi agar masyarakat lebih mengetahui keberadaan mereka di lokasi baru.
“Jika tidak ada perubahan, lama-kelamaan modal kami akan habis dan kami tidak bisa bertahan. Kami berharap ada solusi cepat dari pemerintah, entah itu promosi atau penambahan fasilitas,” lanjut Ati.
Dalam masa sulit ini, para pedagang terus berusaha untuk bertahan meskipun omset yang mereka peroleh jauh dari harapan. Mereka hanya berharap renovasi Alun-Alun Istana Kuning segera selesai, sehingga mereka bisa kembali ke lokasi lama yang lebih strategis dan menguntungkan.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit