INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Periode 2024-2029, Prabowo Subianto, bersama Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, meresmikan Geoportal Kebijakan One Map 2.0 di Ballroom The St. Regis, Jakarta. Acara ini menandai langkah signifikan dalam upaya mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 melalui percepatan kebijakan Satu Peta.
Wakil Ketua Fraksi Golkar Bidang Industri dan Pembangunan (Inbang), Mukhtarudin, menyambut baik percepatan kebijakan ini yang diiringi dengan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN). “Saya kira kebijakan Satu Peta ini dapat membuat perencanaan proyek strategis nasional (PSN) itu tentu mengacu pada data yang tepat, akurat, dan akuntabel,” ujar Mukhtarudin pada Jumat, 19 Juli 2024.
Mukhtarudin berharap pemanfaatan Kebijakan Satu Peta dapat memperbaiki kualitas rencana tata ruang dan mendukung percepatan penetapan batas daerah. “Juga mendukung dalam masterplan pengembangan beberapa kawasan di Indonesia,” tambahnya. Dengan implementasi Kebijakan Satu Peta, tidak hanya pemerintah, tetapi masyarakat luas juga dapat merasakan manfaat melalui akses informasi yang disediakan dalam Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0.
“DPR RI tentu berharap kebijakan satu peta ini akan menciptakan efisiensi dan menghindari tumpang tindih pemanfaatan ruang sehingga proses pembangunan bisa cepat,” pungkas Mukhtarudin.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, selaku Ketua Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, menyatakan bahwa di tengah ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap resilien. “Pertumbuhan ekonomi kita kuat, mencapai 5,11% (yoy) pada triwulan I-2024 dan termasuk 3 besar di antara negara G20,” ujar Airlangga. Ia juga menambahkan bahwa inflasi Indonesia rendah dan lembaga asing masih menilai Indonesia sebagai negara yang dipercaya oleh para investor.
Dalam RPJPN 2025-2045, pertumbuhan ekonomi ditargetkan pada kisaran 6-7% dengan target investasi mencapai Rp 1.900 triliun pada tahun 2025. “Target tersebut menjadi bagian dari capaian pendapatan per kapita yang di tahun 2045 diharapkan sebesar USD 30.000,” jelas Airlangga.
Airlangga menegaskan bahwa kebijakan Satu Peta ini penting sebagai bagian dari perizinan dalam OSS (Online Single Submission) dan tata ruang, serta strategis untuk pembangunan PSN dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus. “Ini adalah langkah penting untuk pembangunan nasional kita,” tutup Menko Perekonomian.
Hingga Juli 2024, Kebijakan Satu Peta telah mengumpulkan 151 Peta Tematik dari 23 Kementerian/Lembaga di 38 Provinsi, dan telah berhasil menyelesaikan masalah tumpang-tindih dengan menurunkan luas ketidaksesuaian pemanfaatan ruang sebesar 19,97 juta hektar.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian