INTIMNEWS.COM, ATAMBUA- Pasar tradisional Halilulik di desa Naitimu, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu menjadi sorotan. Pasalnya pasar yang beroperasi setiap hari Kamis ini dipenuhi genangan air dan lumpur disaat musim penghujan tiba.
Warga yang berdagangan di Pasar Tradisional Halilulik ini sudah bertahun-tahun harus bersabar dan menghadapi kondisi pasar yang tidak layak tersebut. Bahkan kondisi pasar tersebut layaknya seperti kubangan kerbau.
Dari pantauan awak media lokasi pasar yang digenangi air di setiap jalan masuk mulai dari pasar ikan hingga ke lapak jualan pakaian.
“Bukan baru kali ini lokasi pasar digenangi air dan lumpur namun hingga saat ini belum ada perhatian dari pemerintah,” kata salah satu warga yang mengunjungi pasar Halilulik David.
Selain itu saat diwawancarai salah satu pedagang yang sering berjualan di pasar Halilulik mengatakan hal yang sama bahkan jika intensitas hujan tinggi maka kondisi pasar Halilulik lebih Parah dari yang sekarang.
“Ini masih kurang karena tidak tiap hari hujan, tetapi kalau hujan terus-menerus bahkan lebih Parah lagi dan kami agak kesulitan dengan tempat barang dagangan yang kami jual,” tutur salah satu pedagang Aul.
Saat dikonfirmasi anggota DPRD Belu fraksi partai demokrad dari dapil IV Kristoforus Rin Duka mengatakan pemerintah harus pro aktif dan memperhatikan kondisi pasar Halilulik.
“Ya pemerintah harus perhatikan karena kontribusi pasar Halilulik sangat besar, bukan hanya masyarakat Tasbar, yang datang ke pasar Halilulik itu bahkan dari kabupaten lain seperti Malaka dan TTU,” kata anggota DPRD Belu dapil IV Kristoforus Rin Duka.
Bahkan lanjutnya sebelum pandemi dari negara tetangga Timor Leste pun ikut berdagang di pasar Halilulik. Masyarakat butuh peran serta pemerintah sehingga memberikan kenyamanan bagi warganya yang berkunjung ke pasar Halilulik.
Editor: Akhiruddin