INTIMNEWS, PALANGKA RAYA – Sejumlah atlet mancanegara yang ikut dalam kejuaraan sepeda UCI MTB Eliminator World Cup 2022 melakukan latihan terakhir, Sabtu 27 Agustus 2022. Sebagaian dari mereka mengakui arena balap di Palangka Raya sangat menantang.
Salah seorang atlet asal Afrika Selatan, Mariske Strauss mengatakan, bagian trek lompatan pada arena balap di Palangka Raya memiliki tantangan tersendiri. Menurutnya, lompatan di arena UCI MTB Eliminator World Cup 2022 ini memiliki pendaratan yang cukup datar.
“Jadi bagi kami pebalap, pasti akan sangat teknis dan taktis dalam menghadapinya,” terangnya.
Tidak hanya pada bagian lompatan, menurut Mariske rintangan arena seperti kayu atau log juga merupakan tantangan yang menyenangkan. Apalagi, kata dia, beberapa kerikil lepas akan membuat tantangan menjadi semakin menarik.
“Lintasan yang menyenangkan pasti akan menantang, pendek dan sempit sehingga akan membuat balapan semakin cepat serta menarik,” sebutnya.
Adapun terkait iklim di Palangka Raya, menurutnya sangat hangat dan lembab. Kendati dirinya cukup terbiasa dengan panas, tetapi kelembapan di Palangka Raya jelas merupakan tantangan yang berbeda.
“Kami punya waktu untuk membiasakannya, tetapi juga harus memastikan agar saya bisa tenang pada saat balapan nanti,” jelasnya
Hal sama juga diungkapkan atlet asal Hungaria, Attila Gerely. Dia juga mengakui trek lompatan menjadi salah satu bagian paling menantang dalam arena ini.
“Bagian paling menantang di antaranya trek lompatan, karena tempat pendaratan agak terlalu datar untuk sepeda hardtrail,” ucapnya.
Secara keseluruhan, menurut dia, arena balap di kompleks stadion Tuah Pahoe tersebut menyenangkan untuk dilintasi, tetapi juga sulit jika sembari memacu sepeda dengan kecepatan tinggi.
“Selanjutnya terkait iklim, sebenarnya suhu di tempat kami hampir sama, sangat tinggi, tetapi kelembapan di sini lebih tinggi jika dibandingkan dengan Eropa, sehingga kami pun harus lebih banyak minum,” tutupnya.